Featured Article

Rabu, 16 Oktober 2013

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional



A.  Perbedaan Mendasar Bank Syariah dengan Bank Konvensional Secara Umum:
1.      Bank syariah berdasarkan bagi hasil dan margin keuntungan, sedangkan bank biasa memakai perangkat bunga.
2.      Pada bank syariah hubungan dengan bank syariah berbentuk kemitraan. Sedangkan pada bank biasa hubungan itu berbentuk debitur – kreditur.
3.      Bank syariah melakukan investasi yang halal saja, sedangkan bank biasa, bisa halal, syubhat dan haram.
4.      Bank syariah berorientasi keuntungan duniawi dan ukhrawi, yakni sebagai pengamalan syariah. Sedangkan orientasi bank biasa semata duniawi.
5.      Bank syariah tidak melakukan spekulasi mata uang asing dalam operasionalnya untuk meraup keuntungan, sedangkan Bank biasa, banyak yang masih melakukannya.
6.      Bank syariah tidak memandang uang sebagai komoditi, sedangkan bank biasa cenderung berpandangan demikian.

B.  Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional Berdasarkan Cara Menyalurkan dan Menghimpun Dana:
1.      Konsep penghimpun dana:
a)        Bank syariah:
·      Al-Wadiah (Giro)
·      Al-Mudharabah (Tabungan & Deposito)
b)        Bank konvensional:
·      Giro
·      Tabungan & Deposito
2.      Konsep penyalur dana:
a)        Bank syariah:
·      Bagi hasil (mudharabah & musyarakah)
·      Jual beli (murabahah, salam, istishna’, ijarah)
·      Jasa (qordh, hawalah, kafalah, wakalah, rahn)
b)        Bank konvensional:
·      Bunga (baik untuk konsumtif, modal kerja/investasi)

C.  Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional Berdasarkan Prinsip Penentuan Bunga atau Bagi Hasil:
1.        Bank Syariah:
a)    Penentuan besarnya resiko bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung dan rugi.
b)   Besarnya nisbah bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh.
c)    Jumlah pembagian bagi hasil meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan.
d)   Tidak ada yang meragukan keuntungan bagi hasil.
e)    Bagi hasil tergantung kepada keuntungan proyek yang dijalankan. Jika proyek itu tidak mendapatkan keuntungan maka kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak
2.        Bank Konvensional:
a)    Penentuan suku bunga dibuat pada waktu akad dengan pedoman harus selalu untung untuk pihak Bank.
b)   Besarnya prosentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan.
c)    Jumlah pembayaran bunga tidak mengikat meskipun jumlah keuntungan berlipat ganda saat keadaan ekonomi sedang baik.
d)   Eksistensi bunga diragukan kehalalannya oleh semua agama termasuk agama Islam.
e)    Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi.

D.  Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional Berdasarkan Perkiraan Resiko Usaha:
1.        Bank Syariah:
a)    Dihadapi bersama antara bank dengan nasabah dengan prinsip keadilan dan kejujuran.
b)   Tidak mengenai kemungkinan selisih negative karena system yang digunakan.
2.        Bank Konvensional:
a)    Resiko bank tidak terkait langsung dengan debitor, demikian juga sebaliknya.
b)   Kemungkinan terjadi selisih negative antara beban bunga dengan pendapatan bunga.

Jumat, 16 Agustus 2013

Akuntansi Sebagai Sistem Informasi




Akuntansi, ditinjau dari sudut pandang pengguna jasa berarti suatu aktivitas jasa yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan/ transaksi yang bersifat keuangan (financial). Menurut American Accounting Asseciation (lembaga yang paling bertanggung jawab atas pengembangan akuntansi di Amerika Serikat), Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi, yang memungkinkan adanya penilaian dan pengembalian keputusan yang jelas dan tegas oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan tersebut. Dari pengertian ini, ada 3 hal yang bias kita simpulkan, yaitu :
1.      Masukan (input) akuntansi sebagai system informasi adalah informasi ekonomi dari kegiatan (transaksi) organisasi ataupun perusahaan.
2.      Masukan tersebut diolah melalui proses identifikasi, pengukuran, dan pelaporan untuk menghasilkan keluaran (output) yang berupa informasi atau laporan keuangan.
3.      Keluaran tersebut digunakan sebagai penunjang pengembalian keputusan bisnis oleh pemakai informasi tersebut.
Karena itulah akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis. Dengan akuntansi, kita memperoleh informasi tentang keadaan suatu perusahaan yang memungkinkan kita menilai keberhasilan perusahaan tersebut. Di lain pihak, pimpinan perusahaan melakukan informasi tersebut untuk membuat berbagai keputusan bisnis. Umumnya, keputusan bisnis yang didasarkan pada informasi akuntansi akan lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.  (Adji, 2007)
Tiap kegiatan usaha, baik usaha perorangan, perusahaan, pemerintah, dan lain sebagaianya, membutuhkan jasa akuntansi untuk mencatat berbagai jenis transaksi berkaitan dengan operasi usahanya. Pada akhir periode akuntansi, catatan-catatan ini akan diikhtisarkan sehingga menghasilkan laaporan keuangan, antara lain laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Informasi akuntansi, mulai dari pencatatan hingga pelaporan, dapat digunakan oleh pihak-pihak pemilik kepentingan (stakeholders) terhadap organisasi atau perusahaan sebagai sumber informasi utama dalam menilai dan mengambil keputusan berkaitan dengan perusahaan. Latar belakang pemakai informasi akuntansi pun sangat beragam, antara lain pemerintah, kreditur, masyarakat dan sebagainya. Meskipun demikian, pelaporan informasi akuntansi disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan masing-masing pemakai. 
Pihak-pihak pemilik kepentingan terdiri dari pihak internal dan pihak eksternal. Pihak internal terdiri dari pemilik, manajemen ataupun karyawan. Pihak eksternal terdiri dari pelanggan, pihak pemasok bahan baku, kreditor, badan pemerintah, serta masyarakat secara umum. Sementara pemegang saham (stakeholders) adalah pihak-pihak yang memiliki saham diperusahaan. Jadi, pemegang saham merupakan bagian dari pihak-pihak pemilik kepentingan.
Pada umumnya, laporan keuangan yang beredar untuk kebutuhan internal memiliki keakuratan yang lebih tinggi daripada laporan keuangan yang diedarkan ke masyarakat (pihak eksternal). Hal ini disebabkan oleh karena beberapa alasan sebagai berikut:
1.         Terdapat informasi-informasi penting yang terkait dengan kemampuan bersaing perusahaan yang tidak bisa diedarkan kepada masyarakat umum.
2.         Terlalu banyak informasi laporan keuangan yang akan disajikan jika data internalpun harus diedarka kepada pihak eksternal.


Selasa, 13 Agustus 2013

HAKIKAT METODE PEMBELAJARAN



Salam mahasiswa…! Di kesempatan kali ini saya kembali membagikan beberapa pengetahuan yang saya dapatkan ketika menempuh mata kuliah Strategi Belajar dan Mengajar Bidang Studi di bangku kuliah saya. Tentunya hal ini akan bermanfaat sekali bagi kawan-kawan yang kini tengah mendalami ilmu-ilmu tentang pendidikan. Baiklah, tanpa panjang lebar lagi langsung disimak ya kawan informasinya! hehe,,,
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
Menurut Nana Sudjana (2005: 76) “Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”. Sedangkan M. Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, “Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”.
Dari beberapa definisi / pengertian metode pembelajaran yang dikemukakan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan. Benny A. Pribadi (2009: 11) menyatakan, “tujuan proses pembelajaran adalah agar siswa dapat mencapai kompetensi seperti yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan proses pembelajaran perlu dirancang secara sistematik dan sistemik”. Terlebih pendidikan hingga detik ini masih memegang peran penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkaualitas. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya dikelola, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut bisa tercapai apabila siswa dapat menyelesaikan pendidikan tepat pada waktunya dengan hasil belajar yang baik. Hasil belajar seseorang, ditentukan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar seseorang yaitu, kemampuan guru (profesionalisme guru) dalam mengelola pembelajaran dengan metode-metode yang tepat, yang memberi kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi pelajaran, sehingga menghasilkan pembelajaran yang lebih baik.
Nah, sampai di sini dulu ya kawan informasinya, semoga dengan artikel sederhana ini sedikit tidak akan membawa manfaat bagi pembacanya. Untuk informasi lebih dalam tentang metode pembelajaran silahkan baca juga artikel-artikel terkait tentang Metode Example and nonExample dan Metode Role Playing.

Jumat, 26 Juli 2013

Metode “Role Playing” dalam Pembelajaran


Metode “Role Playing” adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan.
Kelebihan metode Role Playing:
Melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerjasama.
1.      Siswa/mahasiswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
2.      Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.
3.      Guru/dosen dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan.
4.      Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Blatner (2002), Gangel (1986), dan Maier (2002) menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode Role Playing siswa/mahasiswa dikondisikan untuk bisa mengambil keputusan. Keputusan tersebut diambil berdasarkan hasil analisis terhadap permasalahan yang sedang dihadapi siswa.
Role playing berasal dari sosiodrama yang dapat digunakan untuk membantu siswa memahami aspek sastra, ilmu sosial, dan bahkan beberapa aspek ilmu pengetahuan atau matematika. Selanjutnya, dapat membantu mereka menjadi lebih tertarik dan terlibat. Metode ini adalah cara terbaik untuk mengembangkan kemampuan inisiatif, komunikasi, pemecahan masalah, kesadaran diri, dan bekerja dalam tim kooperatif
Metode Pengajaran:
o   mempersiapkan materi
o   mempersiapkan “role” yang tepat untuk pembelajar
o   mengintegrasikan pengetahuan dalam tindakan,
o   mengatasi masalah,
o   mengeksplorasi alternatif, dan mencari solusi baru dan kreatif.
Permasalahan:
o   Kurangnya sesi pemanasan oleh fasilitator
o   Bahasa instruksi (kurang jelas dan lebih sering terkesan memberikan peran seperti memaksa dan menggurui) = (efek resistansi dari yang menerima peran)
Fungsi Dosen:
o   Fasilitator
o   Motivator
o   Observator
Penilaian: Postest
Fasilitas/sarana yang dibutuhkan: Alat peraga dan perlengkapan untuk “role play”

Kamis, 25 Juli 2013

Metode Example and Nonexample (Contoh dan Non-Contoh)


Model pembelajaran PAIKEM sudah menjadi harga mati bagi peningkatan mutu pendidikan nasional,  oleh karena itu Guru semakin dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang dapat menarik minat dan motivasi siswa seperti penggunaan metode Example and non Example. Metode Example non Example adalah metode yang menggunakan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk belajar berfikir kritis dengan jalan memecahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang disajikan.
Metode Example non Example juga merupakan metode yang mengajarkan pada siswa untuk belajar mengerti dan menganalisis sebuah konsep. Konsep pada umumnya dipelajari melalui dua cara. Paling banyak konsep yang kita pelajari di luar sekolah melalui pengamatan dan juga dipelajari melalui definisi konsep itu sendiri. Example and Nonexample adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep tersebut.
Strategi yang diterapkan dari metode ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari example dan non-example dari suatu definisi konsep yang ada, dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada. Example memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan non-example memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas.
Metode Example non Example penting dilakukan karena suatu definisi konsep adalah suatu konsep yang diketahui secara primer hanya dari segi definisinya daripada dari sifat fisiknya. Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap example dan non-example diharapkan akan dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada.
Menurut Buehl (1996) keuntungan dari metode Example non Example antara lain:
1.      siswa berangkat dari satu definisi yang selanjutnya digunakan untuk memper- luas pemahaman konsepnya dengan lebih mendalam dan lebih komplek
2.      siswa terlibat dalam satu proses discovery (penemuan), yang mendorong mereka untuk membangun konsep secara progresif melalui pengalaman dari Example non Example
3.      siswa diberi sesuatu yang berlawanan untuk mengeksplorasi karakteristik dari suatu konsep dengan mempertimbangkan bagian non example yang dimungkinkan masih terdapat beberapa bagian yang merupakan suatu karakter dari konsep yang telah dipaparkan pada bagian example.
Tennyson dan Pork (1980 hal 59) dalam Slavin 1994 menyarankan bahwa jika guru akan menyajikan contoh dari suatu konsep maka ada tiga hal yang seharusnya diperhatikan, yaitu:
1.      Urutkan contoh dari yang gampang ke yang sulit.
2.      Pilih contoh – contoh yang berbeda satu sama lain.
3.      Bandingkan dan bedakan contoh – contoh dan bukan contoh.
Menyiapkan pengalaman dengan contoh dan non-contoh akan membantu siswa untuk membangun makna yang kaya dan lebih mendalam dari sebuah konsep penting. Joyce and Weil (1986) dalam Buehl (1996) telah memberikan kerangka konsep terkait strategi tindakan, yang menggunakan model inkuiri untuk memperkenalkan konsep yang baru dengan metode Example and Nonexample.
Kerangka konsep tersebut antara lain:
1.      Menggeneralisasikan pasangan antara contoh dan non-contoh yang menjelas- kan beberapa dari sebagian besar karakter atau atribut dari konsep baru. Menya- jikan itu dalam satu waktu dan meminta siswa untuk memikirkan perbedaan apa yang terdapat pada dua daftar tersebut. Selama siswa memikirkan tentang tiap examples dan non-examples tersebut, tanyakanlah pada mereka apa yang membuat kedua daftar itu berbeda.
2.      Menyiapkan examples dan non examples tambahan, mengenai konsep yang lebih spesifik untuk mendorong siswa mengecek hipotesis yang telah dibuatnya sehingga mampu memahami konsep yang baru.
3.      Meminta siswa untuk bekerja berpasangan untuk menggeneralisasikan konsep examples dan non-examples mereka. Setelah itu meminta tiap pasangan untuk menginformasikan di kelas untuk mendiskusikannya secara klasikal sehingga tiap siswa dapat memberikan umpan balik.
4.      Sebagai bagian penutup, adalah meminta siswa untuk mendeskripsikan konsep yang telah diperoleh dengan menggunakan karakter yang telah didapat dari examples dan non-examples.

Kamis, 20 Juni 2013

Upss! Pendaftaran Lomba Blog Unej barsama Telkomsel Berakhir


JEMBER - Proses pendaftaran “Lomba Blog Unej 2013 bersama Telkomsel Jember” kini telah berakhir, Kamis (20/6/2013). Pendaftaran yang telah dibuka mulai 5 Mei 2013 itu, Kamis sore resmi ditutup. Hal ini berarti bahwa proses perlombaan yang diikuti oleh para peserta juga akan berakhir di hari yang sama. Sebab, mulai Jumat pagi (21/6/2013) proses penilaian “Lomba Blog Unej 2013 bersama Telkomsel Jember” akan segera berlangsung.

Setidaknya ada sekitar 100 peserta yang telah mendaftarkan alamat blognya kepada panitia, seperti yang saya kutip dari funpage Pelatihan dan Lomba Blog UNEJ 2013 online. Jumlah yang tidak sedikit dibandingkan dengan total peserta sebelum diadakan Pelatihan Blog Unej 2013, (18 s/d 26 Mei 2013). Dalam pelaksanaannya event ini memang dibagi menjadi dua jenis kegiatan, yakni Pelatihan Blog Unej 2013 dan Lomba Blog Unej 2013.

Event yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (HIMASIF) Universitas Jember ini  merupakan bentuk kerjasama Unej bersama Telkomsel Jember. Di ulang tahunnya Telkomsel yang ke-18 tahun ini memang banyak event yang dimotori oleh Telkomsel branch Jember di berbagai sekolah atau Perguruan Tinggi yang tergabung dalam TSC (Telkomsel School Community) di kawasan Jember. Termasuk event akbar Pelatihan dan Lomba Blog UNEJ 2013 yang tengah semarak di Kampus Tegalboto ini.

Rencananya pengumuman 10 besar finalis pertama Lomba Blog UNEJ 2013 ini akan berlangsung di gedung Rektorat lantai 3 Unej tanggal 25 Juni mendatang. Dan akan diambil 4 peserta sebagai juara I, II, III dan Juara Favorit setelah dilakukan babak penyisihan ke dua melalui proses presentasi blog dari masing-masing peserta. Juri yang terlibat dalam penilaian lomba ini diambil dari dosen yang kompeten di bidangnya dan dari pihak TELKOMSEL. Penyerahan hadiah berupa netbook, tablet PC dan smartphoone persembahan Telkomsel Jember ini akan dilakukan langsung di tempat dan waktu yang bersamaan. (hsm)

Selasa, 18 Juni 2013

Hari Lansia Nasional UNEJ Senam Bersama 2000 Lansia


JEMBER – Dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional 2013, Unej adakan senam ceria bersama 2000 Lanjut Usia (Lansia) di double way Kampus Universitas Jember Minggu pagi (16/6/2013). Para Lansia yang hadir merupakan perwakilan dari Karang Werda se-Jember, anggota Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Jember, anggota Yayasan Gerontologi Abiyoso Perwakilan Jember, perkumpulan senam jantung sehat dan sivitas akademika Universitas Jember termasuk para purna tugas.

Kegiatan senam bersama 2000 Lansia ini dimulai dengan Senam Jantung Sehat II, Senam Poco-Poco dan diakhiri dengan Senam Diabet seri II. Menurut mantan Kepala Bagian Humas Universitas Jember, selain bertujuan untuk berolah raga bersama, kegiatan ini juga bermaksud untuk menjalin tali silaturahmi dengan sesama Lansia di Jember.

Sementara itu, event menarik ini juga di tanggapi positif oleh Rektor, Drs. Moh. Hasan, MSc., PhD. Menurutnya Universitas Jember sejatinya adalah milik bersama, dan sudah seharusnya jika Kampus Tegalboto mewadahi semua komponen masyarakat termasuk para Lansia. Universitas Jember juga memiliki sumber daya manusia yang siap membantu para Lansia seperti misalnya dengan fakultas yang ada di rumpun kesehatan.

Acara yang digawangi oleh Drs. Imam Soebagio sebagai ketua panitia sepenuhnya sudah berjalan apik. Terlebih, 2000 Lansia yang hadir juga merasa puas. Karena selain acara senam bersama tersebut, mereka juga disuguhkan dengan kemeriahan penampilan paduan suara dari Karang Werda Intan Permata Kecamatan Kaliwates,  Karang Werda Sejahtera Kecamatan Semboro dan Karang Werda Dahlia IV Kecamatan Ambulu. Para Lansia juga berkesempatan mendapatkan door prize yang disediakan kalangan perbankan mitra Universitas Jember.

Kegiatan senam bersama ini juga dihadiri oleh Murtadho, perwakilan dari Dinas Sosial Kabupaten Jember yang berharap kegiatan kali ini bisa menjadi agenda rutin. Menurutnya dengan semakin tingginya Usia Harapan Hidup masyarakat Indonesia, maka akan semakin banyak pula Lansia yang ada di indonesia. Sehingga perlu usaha keras untuk terus meningkatkan pembinaan Lansia di Jember dengan berbagai cara. “Alhamdulillah Kabupaten Jember telah meraih juara pertama dalam bidang Pembinaan Lansia se-Jawa Timur tahun lalu,” ungkap Murtadho. (hsm)

Sumber rujukan: www.unej.ac.id

Meski Ada Sister Proses Registrasi MABA Masih Berlangsung Lama


JEMBER – Proses registrasi calon mahasiswa baru Universitas Jember jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013 mulai berlangsung sejak selasa pagi (18/6//2013). Rencananya proses registrasi ini akan berlangsung di Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) selama dua hari, dan berakhir hingga hari rabu (19/6/2013).

Ada yang berbeda pada proses registrasi tahun ini. Calon mahasiswa baru saat ini sudah tidak perlu lagi antre untuk mengisi data diri seperti tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, untuk tahun ini Unej mulai menerapkan Sistem Informasi Terpadu (Sister). Dengan berlakunya Sistem Informasi Terpadu (Sister) ini mereka bisa mengisikan data diri dari tempat domisili masing-masing melalui laman https://sister.unej.ac.id, yang berlangsung mulai 11 s/d 17 Juni 2013.

Seperti yang saya lansir dari laman www.unej.ac.id, Pembantu Rektor I, Drs. Zulfikar, PhD mengatakan “Tujuan pengisian data ini selain untuk kepentingan bank data Universitas Jember, juga untuk memberikan kenyamanan bagi para calon mahasiswa baru, sebab pada saat kegiatan daftar ulang nanti pada tanggal 18 dan 19 Juni, mereka sudah tidak perlu lagi antre mengisi data diri,” ujarnya. “Untuk diketahui kegiatan daftar ulang mahasiswa baru di Universitas Jember pada tahun sebelumnya meliputi pemeriksaan kesehatan, pengisian data diri, penetapan nomor induk mahasiswa, foto untuk kartu mahasiswa dan pengukuran jaket almamater. Dengan penerapan Sister maka satu tahapan sudah dilalui, sehingga proses daftar ulang bisa selesai lebih cepat,” imbuhnya.

Akan tetapi meski telah berkurang satu tahap yakni pengisian data diri, beberapa calon mahasiswa baru sempat mengeluh karena proses registrasi masih berlangsung lama. “Saya antre hampir delapan jam lebih, sebab saya datang sejak pukul 8 pagi dan baru selesai pukul 4 sore,” ungkap calon mahasiswa baru asal Pamekasan. Hal senada juga diungkapkan oleh Tyas calon mahasiswa baru bidikmisi, “Registrasinya tidak adil sebab anak bidikmisi ditelantarkan, padahal sudah antre dari subuh dan belum selasai juga sampai jam 3 sore,” ujarnya.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun telah diberlakukannya Sistem Informasi Terpadu (Sister) yang diharapkan untuk memberikan kemudahan bagi para calon mahasiswa baru Universitas Jember ternyata masih menuai beberapa masalah seperti yang sudah-sudah. Semoga saja Unej terus berusaha untuk meningkatkan pelayanan kepada para mahasiswa melalui pengembangan-pengembangan sistem baru yang lebih memudahkan mahasiswa. (hsm)

Popular Posts

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut