Tidak sedikit pelamar kerja yang merasa cemas dan
mengalami ketakutan yang berlebihan ketika hendak menghadapi yang namanya
wawancara kerja (job interview) di perusahaan
yang mereka inginkan. Sudah barang tentu jika perasaan seperti itulah yang
kerap kali mereka rasakan. Sebab, mendapatkan kesempatan dipanggil untuk wawancara
merupakan sebuah kesempatan besar yang dapat menentukan Anda untuk diterima
kerja ataukah tidak. Tak heran jika pelamar kerja begitu gembira ketika dapat
melewati (lolos) tahap wawancara ini. Oleh karena itu Anda harus benar-benar mempersiapkan
jauh-jauh hari sebelum Anda benar-benar dipanggil untuk menjalani tahap wawancara
kerja.
Lalu bagaimana agar bisa sukses dan lolos pada tahap
wawancara kerja nanti?
Berikut akan saya bagikan informasi kepada Anda
terkait dengan Tips Lolos Wawancara Kerja yang sudah saya rangkum untuk
Anda agar benar-benar bisa diterima di perusahaan yang Anda inginkan.
1.
Pelajari
Hal-hal yang Berkaitan dengan Perusahaan
Hal yang pertama kali harus Anda
lakukan sebelum melangsungkan proses wawancara adalah mempelajari hal-hal yang
berkaitan dengan perusahaan yang Anda lamar, seperti tentang profil
perusahaan/organisasi. Hal ini penting, karena saat proses wawancara HRD atau
pewawancara perusahaan tersebut biasanya akan menanyakan kepada Anda hal-hal
yang berkaitan dengan perusahaan mereka. Sehingga saat ditanya tentang
Perusahaan mereka Anda sudah mengetahuinya dengan baik dan menjawabnya dengan
lancar. Tentu hal seperti ini akan menjadi nilai tambah Anda saat wawancara.
2.
Siapkan
Jawaban atas Kemungkinan-kemungkinan Pertanyaan
Hal ini sangat perlu anda
lakukan, karena dengan anda melakukan persiapan seperti ini kepercayaan diri
anda akan bertambah saat Anda menjawab pertanyaan yang akan diberikan. Dengan
demikian pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara tidak akan membuat Anda
khawatir lagi untuk tidak dapat menjawabnya. Dan biasanya kemungkinan-kemungkinan
pertanyaan yang sering diajukan oleh pewawancara tersebut adalah seputar profil
diri Anda, kelebihan dan kelemahan Anda, pengalaman kerja, alasan Anda melamar
pekerjaan tersebut, gaji yang hendak Anda inginkan, impian Anda beberapa tahun
ke depan, visi dan misi Anda terhadap perusahaan, serta hal apa yang ingin Anda
tanyakan terhadap pewawancara itu sendiri.
3.
Kuasai
Bahasa Non-Verbal
Bahasa tubuh, tatapan mata
dan gerakan yang Anda lakukan berperan penting dalam menentukan kesiapan Anda
dalam proses wawancara. Agar Anda dapat berbicara lebih efektif gunakan bahasa
non-verbal (ekspresi wajah, gerakan tangan dan sebagainya), namun jangan
terkesan over acting. Bicaralah dengan suara yang cukup jelas, jangan terlalu
lirih sehingga pewawancara sering meminta penjelasan tambahan kepada Anda.
Perhatikan pula tatapan mata pewawancara (tapi jangan berlebihan). Sebab jika
Anda tidak mampu menatap mata pewawancara Anda berisiko dihakimi sebagai orang
yang tidak dapat dipercaya atau memiliki sesuatu yang disembunyikan. Selain
itu, duduklah dalam posisi tegak ke depan tanpa bersandar. Lakukan yang terbaik
untuk duduk diam tanpa gelisah karena ini akan membuat Anda terlihat gugup.
4.
Survey
Lokasi
Sempatkan diri anda untuk
survey atau mengecek lokasi interview. Hal ini perlu Anda lakukan agar keesokan
harinya Anda tidak sibuk atau kebingungan dalam mencari lokasi wawancara kerja.
Namun jika Anda telah mengetahui lokasi wawancara kerja, hal semacam ini tidak
perlu Anda lakukan.
5.
Perhatikan
Penampilan Anda
Hal yang pertama kali
dilihat oleh pewawancara adalah penampilan Anda. Walaupun, penampilan memang
bukan yang utama tapi penampilan merupakan hal pertama yang dilihat oleh pewawancara
saat anda memasuki tempat wawancara. Sehingga jika anda dapat menyesuaikan
penampilan Anda saat wawancara kerja maka pewawancara akan terkesan melihat Anda
dan hal ini merupakan nilai tambah bagi Anda. Namun, jika penampilan Anda asal-asalan
maka pewawancara pun akan malas melakukan interview terhadapa Anda sehingga
peluang Anda untuk diterima sangat kecil. Usahakan Anda tetap berpakaian rapi dan
formil. Namun, tetap sesuaikan dengan kemampuan financial Anda. Untuk pria
pakailah pakaian kameja lengan panjang dengan warna cerah namun tidak norak
atau mencolok. Hal ini memiliki penilaian sikologis oleh si pewawancara. Idealnya
pakaian yang dipakai untuk wawancara kerja adalah kemeja putih dan celana
panjang warna hitam dengan bahan keper. Sedabgkan untuk wanita, pakailah
pakaian yang menunjukan Anda seorang pekerja, dan jangan ber make-up terlalu
tebal, bermake-up lah sewajarnya. Selain itu, perhatikan pula parfum yang akan
Anda gunakan. Usahakan jangan yang memilih aroma/wangi-wangian yang terlalu
menyengat dan berlebihan. Gunakanlah parfum yang lembut serta menyegarkan dan
jangan sampai mendominasi aroma yang ada di dalam ruangan.
6.
Datanglah
Lebih Awal
Datanglah 10 menit atau
lebih awal dari jadwal wawancara yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan agar Anda
dapat mempersiapkan diri, sehingga anda tidak terburu-buru yang nantinya dapat
menyebabkan Anda berkeringat dan gugup saat melakukan wawancara.
7.
Tenang
dan Tetap Senyum
Saat berada di tempat
wawancara usahakan Anda tetap tenang dalam kondisi apapun. Dan selalu jaga
senyum Anda ketika di hadapan pewawancara. Hal ini bertujuan untuk menghindari
rasa gugup ataupun grogi. Sehingga, Anda dapat menjawab pertanyaan-pertanyakan
yang mereka ajukan dengan baik dan tenang. Akan tetapi senyum yang Anda berikan
jangan dibuat-buat dan jangan terkesan berlebihan, usahakan sewajarnya saja.
8.
Awali
dan Akhiri Wawancara dengan Sapaan dan Jabat Tangan
Mengetuk pintu sebelum Anda
masuk dalam ruang wawancara akan memberi kesan positif bagi orang yang ada di
dalam ruang tersebut. Selanjutnya ulurkan tangan Anda lebih awal untuk berjabat
tangan sambil mengucapkan sapaan hangat kepada pewawancara. Hal ini dilakukan
agar menambah kesan bahwa Anda adalah orang yang smart dan ramah serta percaya
diri. Hal terakhir yang juga harus anda lakukan adalah memberi ucapan terima kasih
dan jabat tangan dengan pewawancara sembari memberikan senyuman ramah setelah
anda selesai di wawancarai.
9.
Duduklah
dengan Rileks dan Sopan
Mulailah duduk dengan sopan
saat Anda telah dipersilahkan, jangan terburu mendahului. Duduk dengan kondisi
rileks dan sopan akan memberi kesan positif bagi si pewawancara. Jangan terlalu
sering bergerak, gelisah, atau menundukkan kepala dengan mata menatap ke bawah.
Sebab yang seperti itu akan memberi kesan bahwa Anda adalah seorang yang pemalu
dan kurang percaya diri.
10.
Perhatikan
Bau Mulut Anda
Bau mulut yang kurang sedap
akan mengurangi rasa percaya diri Anda, sehingga jawaban atas pertanyaan yang
diberikan tidak dapat Anda jawab secara maksimal. Pewawancara juga akan merasa
tidak nyaman manakala bau mulut yang Anda keluarkan kurang menyegarkan.
Usahakan jangan memakan makanan yang berbau menyengat saat hendak melakukan
proses wawancara. Sebisa mungkin atasi bau mulut Anda dengan penyegar apapun
sebelum benar-benar Anda bertemu dengan pewawancara.
11.
Membangun
Percakapan Santai
Semakin Anda dapat membuat
wawancara pertukaran dua arah, semakin besar kemungkinan Anda untuk bersantai. Dengan
kondisi seperti ini akan menciptakan suasana percakapan lebih santai dan tidak
terlalu tegang. Pandai-pandailah dalam menciptakan obrolan yang santai namun
berkualitas. Karena jika Anda terlalu banyak berbasa-basi tanpa arti yang jelas
malah akan mengurangi point Anda di mata pewawancara.
12.
Jangan
Berbicara Terlalu Banyak
Jangan terpancing dengan percakapan
yang memang Anda gemari. Biasanya pertanyaan yang menyangkut hobi dan impian
akan menjadikan Anda lupa untuk mengakhiri jawaban yang terlalu panjang. Kadang-kadang
pertanyaan hanya membutuhkan respon singkat, Anda malah panjang lebar
mengulasnya. Dengarkan dengan cermat hal yang dikatakan pewawancara dan
pastikan Anda paham betul dengan maksud pertanyaannya sebelum Anda terburu
menjawab.
13.
Bertanyalah
Saat Diberi Kesempatan Bertanya
Jangan sekali-kali
mengajukan pertanyaan sebelum Anda benar-benar diberi kesempatan untuk
bertanya. Namun jika pewawancara telah memberikan kesempatan kepada Anda untuk
bertanya maka jangan lewatkan kesempatan tersebut. Karena jika Anda memang berani
bertanya kepada pewawancara maka hal ini merupakan nilai tambah bagi Anda.
Sehingga dimata mereka anda merupakan seorang yang berani dan memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi (kritis), namun tetap jaga kualitas pertanyaan Anda dan
jangan over.
14.
Tunjukkan
Minat Anda Terhadap Pekerjaan yang Sedang Anda Lamar
Pewawancara selalu mencari
calon yang memiliki keinginan kuat untuk maju. Pewancara juga sangat menyukai
calon pekerja yang suka terhadap tantangan. Sayangnya, banyak di antara calon
pekerja yang motivasi kerjanya rendah. Banyak calon yang terjebak dalam
pertanyaan: Apa motivasi kerja Anda? Sekitar 75 persen terutama yang tidak
memiliki skill wawancara mereka menjawab hanya mencari pengalaman dan
coba-coba. Jawaban seperti ini merupakan jawaban yang tidak berbobot sama sekali.
Jawaban yang diiginkan sebenarnya adalah jawaban yang mencerminkan Anda
memiliki minat kuat terhadap pekerjaan itu. Bukan sekedar mencari pengalaman,
tetapi pekerjaan itu merupakan salah satu bidang yang Anda minati sejak
kuliah/sejak dulu. Sekaligus menunjukkan beberapa bukti bahwa Anda benar-benar
berminat di bidang itu, dengan menekankan bahwa pekerjaan tersebut sangat
menyenangkan dan menantang untuk dimasukinya.
15.
Jelaskan
Kekurangan dan Kelebihan Anda dengan Baik
Sebelum menghadapi wawancara
ini lebih baik Anda menginstropeksi diri Anda. Terlebih dulu Anda coba pahami
tentang kekurangan dan kelebihan Anda. Saat ditanya tentang kekurangan Anda,
jelaskan kekurangan Anda ini dengan baik. Maksudnya Anda harus menunjukkan jika
kekurangan Anda ini dapat dijadikan kekuatan atau hal yang menarik oleh
perusahaan. Sedangkan saat ditanya kelebihan, Anda dapat menjelaskan prestasi-presatasi
atau pengalaman dan soft skill yang Anda miliki.
16.
Jawablah
Pertanyaan Dengan Logis, Runtut dan Proporsional
Tidak sedikit pelamar keja
yang kalau ditanya, jawabnya hanya patah-patah, satu pertanyaan dijawab dengan
satu kalimat datar saja. Padahal kemampuan menjawab, merupakan cermin kemampuan intelektual,
wawasan dan cara menyusun sebuah bangunan logika. Akan tetapi bukan berarti perlu
Anda jawab dengan selebar-lebarnya, sehingga si pewawancara tidak kebagian
waktu untuk bertanya lagi. Perlu Anda ketahui bahwa memberikan jawaban yang terlalu
singkat dan berlebihan menunjukkan bahwa Anda tidak tahu “adat” atau buta etika
komunikasi.
17.
Ikuti
Gaya Bicara Pewawancara
Kita tahu bahwa gaya bicara
seseorang memanglah berbeda-beda. Namun, dalam hal ini Anda perlu mengikuti gaya
bicara pewawancara agar mudah sinkron/nyambung dan gayeng/akrab. Sebab, jika
pewancara bergaya cepat, sementara Anda bicaranya terlalu lambat dengan nada
sangat berat, maka pewancara kurang menunjukkan minatnya kepada Anda.
18.
Tunjukkan
Kedewasaan dan Wawasan Anda
Selama proses wawancara
tunjukkan secara eksplisit bahwa Anda adalah calon yang memiliki kedewasaan
dalam bertindak. Dalam hal ini Anda hendaknya dapat memperlihatkan sikap-sikap
Anda dalam bertindak atau mengambil keputusan bahwa Anda adalah orang yang
memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi, termasuk dalam setiap menghadapi resiko
dan tantangan kerja. Tujukkan pula bahwa Anda memiliki wawasan yang luas tidak
saja soal kompetensi akademik, melainkan yang non akademik seperti pengetahuan
umum yang sangat ngetrend saat ini. Keluasan wawasan Anda menunjukkan Anda
seorang yang haus akan pengetahuan baru. Perusahaan mana pun sangat menyukai
calon yang selalu haus akan pengetahuan baru.
19.
Bila
Ditanya Besarnya Gaji, Jawablah Secara Moderat
Moderat di sini berarti tidak
terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Bila jawaban Anda terlalu rendah
menunjukkan Anda kurang pede, kurang yakin dengan skill yang dimiliki saat ini.
Bila terlalu tinggi, memberikan kesan bahwa Anda termasuk tipe penuntut. Tidak
semua perusahaan suka terhadap tipe ini. Paling aman adalah mempertimbangkan
gaji dengan standard UMR (upah minimum regional) sebgai patokannya. Akan tetapi,
jawaban seperti ini tidak untuk calon profesi marketing. Karena calon pekerja marketing
akan lebih disukai calon yang berambisi gaji tinggi. Hal ini terkait dengan
bonus yang akan diterima. Gaji seorang marketer biasanya terkait erat dengan
target omzet yang diperoleh. Menentukan gaji tinggi boleh, asal mampu memenuhi
target. Menentukan gaji dan bonus tinggi mencerminkan Anda orang yang sangat
percaya diri dalam menjual.
20.
Bersikaplah
Jujur
Selama proses wawancara
berlangsung, bicaralah secara jujur dan terbuka. Karena sikap rendah hati,
terbuka, tidak menutup-nutupi manakala tidak bisa menjawab jauh lebih berharga
ketimbang jawaban yang dibungkus dengan kebohongan. Perlu Anda ketahui bahwa
setiap pewawancara, bisa membaca setiap kebohongan yang Anda berikan. Tidak
saja melalui analisis faktual hasil wawancara, tetapi ekspresi wajah bohong
sangat mudah dikenali oleh setiap pewawancara profesional karena mereka adalah
psikolog atau minimal HRD yang memiliki pengalaman yang lama.
Itulah beberapa TipsLolos Wawancara Kerja yang dapat saya bagikan. Semoga artikel sederhana ini
dapat memberikan manfaat bagi Anda. Silahkan juga Anda coba secara seksama TipsLolos Wawancara Kerja di atas. Jika ada tips lain, silahkan beri tanggapan Anda
di bawah sebagai penyempurna Tips Lolos Wawancara Kerja yang telah saya
bagikan. Semoga setelah membaca artikel ini Anda dapat benar-benar diterima di
perusahaan yang tengah Anda lamar. Salam Sukses!