Wah, hari ini merupakan hari pertama
pelaksanaan ujian Seleksi Bersama Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang dilaksanakan serentak di seluruh
Indonesia, termasuk di Jember ini kawan. Pastinya rasa gugup, cemas dan hati
berdebar sempat dirasakan oleh mereka yang tengah melaksanakan, seperti yang
saya rasakan sekitar 2 tahun yang lalu. Baiklah, kali ini saya akan berbagi
informasi terkait dengan Warna-warni Hari
Pertama Ujian SBMPTN di Jember yang sudah saya rangkum dari berbagai
sumber.
Seperti yang saya kutip dari media
surya online, di hari pertama ini sejumlah peserta ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Jember datang
terlambat ketika hendak mengikuti ujian. Setidaknya ada dua peserta yang
dipergoki datang terlambat oleh beberapa pengawas Panitia Lokal (Panlok) Jember.
Satu orang peserta dari Kecamatan Bangsalsari, Jember terlambat datang ke
lokasi ujian di SMK Trunojoyo. Ia baru datang pukul 09.30 WIB ketika ujian jam
pertama yakni Tes Potensi Akademik (TPA) telah berakhir. Usut punya usut, Ia
terlambat karena salah melihat jadwal ujian. Meskipun demikian, Ia memaksakan
diri untuk ikut ujian jam kedua yakni Tes Kemampuan Dasar Umum (TKDU).
Untungnya Humas Panitia Lokal 58 Jember, Rokhani memperbolehkan.
Sedangkan seorang peserta lainnya
yang juga sempat datang terlambat ternyata berasal dari Pulau Kalimantan loh. Wow,
jauh bener ya kawan! Menurut Pengawas setempat, Ia tiba di lokasi ujian 15
menit sebelum ujian jam kedua berakhir pukul 11.00 WIB. Al hasil, Ia tidak diperbolehkan
untuk mengikuti ujian di hari pertama ini, karena ia datang lebih dari 30 menit
setelah waktu pengerjaan soal dimulai. Waduh, kasihan juga ya kawan, sudah
jauh-jauh datang tapi gagal mengikuti ujian di hari pertama ini. Selain itu
kawan, ternyata menurut Pak Rokhani, pelaksanaan SBMPTN di hari pertama ini setidaknya masih ada sejumlah peserta
yang datang terlambat karena alasan nyasar ataupun sakit. Akan tetapi mereka
masih diperbolehkan untuk mengikuti ujian SBMPTN
di hari pertama ini kawan. Sejumlah persoalan lain seperti kekurangan soal
ataupun lembar jawaban di sejumlah lokasi ujian juga masih bisa diatasi oleh
para pengawas setempat.
Hal yang juga terjadi di hari pertama
ini, yakni kondisi yang dialami oleh kedua peserta ujian SBMPTN yang mengerjakan ujian menggunakan tangan kiri. Hal ini
terjadi karena tangan kanan mereka tidak bisa digerakkan paska kecelakaan. Mereka
adalah Ines Kurniasandy, peserta dari Kabupaten Bondowoso, dan Imas Putri,
peserta dari Kecamatan Wuluhan, Jember.
Tangan kanan Ines disangga karena
patah. Ia mengalami kecelakaan sepekan lalu di Bondowoso. Akibat kecelakaan tunggal
itu, alumnus SMAN 2 Bondowoso itu menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Ines
mengikuti ujian di gedung Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember. Dan untuk
memudahkan ujian, pengawas juga sempat membantu Ines dalam melingkari lembar
jawaban. Ines memberi tanda titik di kolom jawaban, kemudian pengawas yang
mengarsir atau menghitamkan jawaban yang dipilih Ines.
Sementara nasib naas yang juga
dialami oleh Imas Putri dari Kecamatan Wuluhan. Ia mengalami kecelakaan di
Jalan Raya Balung Kecamatan Balung ketika berangkat ujian SBMPTN, Selasa (18/6/2013). Ia dibonceng adiknya saat berangkat, namun
saat menghindari penyeberang jalan mereka terjatuh. Meskipun demikian, Ia tetap
melanjutkan perjalanan ke lokasi ujian di SMA Muhammadiyah 3 Jember. Tangan
kanannya memar dan kaku sehingga sulit digerakkan. Ia mengerjakan ujian seorang
diri di ruang sekretariat. Ia mengerjakan soal memakai tangan kiri. Ia memberi
titik di lembar jawaban, dan petugas yang mengarsir 20 menit sebelum ujian selesai.
Semoga saja di hari ke dua, Rabu
(19/6/2013) besok kondisi mereka jauh lebih baik, dan bisa mengerjakan soal ujian
Kemampuan Dasar Saintek/Soshum/Campuran dengan maksimal. Sekian dulu kawan
informasi yang dapat saya bagikan seputar Warna-warni
Hari Pertama Ujian SBMPTN di Jember ini. Beri tanggapan ya kawan jika ada
hal lain yang sempat terjadi di hari pertama pelaksanaan ujian SBMPTN di Jember
ini. Terimakasih.
0 komentar:
Posting Komentar