A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sistem
ganda adalah suatu pendekatan yang mengintegrasikan off the job education
yang dilakukan oleh sekolah dengan pendekatan on the job training yang
diperlukan dalam dunia kerja. Pendekatan PSG di SMK dalam hal ini dapat
dikatakan juga sebagai pendekatan substansi pengajaran ketrampilan praktikum di
sekolah agar sesuai dengan kebutuhan dunia usaha/industri. Jadi pendidikan
sistem ganda (PSG) merupakan suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian
profesional, yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program
pendidikan di sekolah dan program pelatihan yang diperoleh melalui kegiatan
bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian
profesional.
Pendidikan sistem
ganda dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang profesional
dibidangnya, sehingga tersedia tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia
usaha dan dunia industri.
Akan tetapi walaupun PSG telah
diterapkan sejak tahun 1994 yang lalu, pada kenyataanya di lapangan menunjukkan
bahwa pendekatan PSG memang masih perlu di sosialisasi secara intensif, untuk itu dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak yang terkait, seperti
kamar dagang dan ndustry (kadin), asosiasi profesi, organisasi pekerja, lembaga
pemerintah dalam hal ini : Departemen Tenaga kerja dan transmigrasi, departemen
perdagangan, departemen keuangan, departemen pendidikan baik di tingkat pusat
maupun daerah.
B. Perumusan Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)?
2.
Apa
tujuan dilaksanakannya Pendidikan Sistem Ganda (PSG)?
3.
Bagaimana
pengelolaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang dilaksanakan di SMKN 2 Jember?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui maksud dan tujuan Pendidikan Sistem Ganda
(PSG).
2. Mengetahui karakteristik Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di SMK Negeri 2 Jember.
3. Mengetahui perencanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di SMK Negeri 2 Jember.
4. Mengetahui pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di SMK Negeri 2 Jember.
5. Mengetahui pengawasan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di SMK Negeri 2 Jember.
D. Manfaat Penulisan
1. Dapat memberikan pengetahuan tentang maksud dan tujuan
Pendidikan Sistem Ganda (PSG).
2. Dapat memberikan pengetahuan tentang pengelolaan
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di SMK Negeri 2 Jember.
3. Dapat memberikan pengetahuan bahwa praktik kerja industi
atau pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
BAB PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan pustaka tentang pengelolaan
Secara umum
kata pengelolaan dapat didefinsikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau
usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja
dalam mencapai tujan tertentu. Sedangkan menurut Harsoyo (1977:121) pengelolaan
adalah suatu istilah yang berasal dari kata “kelola” mengandung arti
serangkaian usaha yang bertujuan untuk mengali dan memanfaatkan segala potensi
yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan tertentu yang
telah direncanakan sebelumnya.
Dari uraian
diatas dapatlah disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pengelolaan adalah suatu
rangkaian kegiatan yang berintikan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan
dan pengawasan yang bertujuan menggali dan memanfaatkan sumber daya alam yang
dimiliki secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.
2. Tinjauan pustaka tentang pendidikan
Dalam
perspektif teoritik, pendidikan seringkali diartikan dan dimaknai orang secara
beragam, bergantung pada sudut pandang
masing-masing dan teori yang dipegangnya. Terjadinya perbedaan penafsiran
pendidikan dalam konteks akademik merupakan sesuatu yang lumrah, bahkan dapat
semakin memperkaya khazanah berfikir manusia dan bermanfaat untuk pengembangan
teori itu sendiri.
Tetapi
untuk kepentingan kebijakan nasional, seyogyanya pendidikan dapat dirumuskan
secara jelas dan mudah dipahami oleh
semua pihak yang terkait dengan pendidikan, sehingga setiap orang dapat
mengimplementasikan secara tepat dan benar dalam setiap praktik pendidikan.
Untuk
mengatahui definisi pendidikan dalam perspektif kebijakan, kita telah
memiliki rumusan formal dan
operasional, sebagaimana termaktub dalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang
SISDIKNAS, yakni:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan
definisi di atas, saya menemukan 3 (tiga) pokok pikiran utama yang terkandung di dalamnya, yaitu: (1)
usaha sadar dan terencana; (2) mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya; dan (3)
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Di bawah ini akan dipaparkan secara singkat
ketiga pokok pikiran tersebut.
1. Tinjauan pustaka tentang sistem dan ganda
Istilah sistem merupakan istilah dari bahasa yunani
“system” yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan
secara teratur untuk mencapai tujuan bersama. Menurut John Mc. Manama, sistem
adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling
berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu
hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien. Sedangkan menurut L. James
Havery, sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu
rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud
untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang
telah ditentukan. Jadi dapat disimpulkan bahwa gambaran sistem itu merupakan
suatu atau beberapa elemen yang saling bekerja sama satu sama lain untuk
mencapai suatu tujuan tertentu, satu elemen dan elemen yang lainnya saling
berkaitan dan membutuhkan (simbiosis mutualisme). Jika salah satu elemen rusak
atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka sistem tersebut pun akan
terganggu fungsinya. Jadi dengan kata lain, jika suatu elemen bermasalah maka
elemen lain yang terhubung dengannya juga akan bermasalah dan juga sistemnya.
Sedangkan untuk istilah atau kata ganda dapat di
artikan sebagai suatu hal yang terbagi menjadi dua atau bisa di katakn lebih
dari satu. Seperti halnya pendidikan yang berbasis PSG, di sini selain KBM
dilakukan di dalam sekolahan namun juga terdapat waktu tertentu untuk
mengadakan proses KBM di luar sekolah. Jadi pada intinya istilah merupakan
suatu hal atau perkara yang terbagi menjadi dua atau bahkan lebih.
2. Tinjauan pustaka tentang pendidikan sistem ganda (PSG)
Pendidikan
Sistem Ganda (PSG) atau mungkin lebih akrab dikenal dengan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional, yang
memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah
dan program pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di
dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional. Dimana keahlian
profesional tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu ilmu
pengetahuan, teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari dan
dikuasai kapan dan dimana saja kita berada, sedangkan kiat tidak dapat
diajarkan tetapi dapat dikuasai melalui proses mengerjakan langsung pekerjaan
pada bidang profesi itu sendiri.
Pendidikan
Sistem Ganda dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang
profesional dibidangnya. Melalui Pendidikan Sistem Ganda diharapkan dapat
menciptakan tenaga kerja yang profesional tersebut. Dimana para siswa yang
melaksanakan pendidikan tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat
dan sekaligus mempelajari dunia industri.
Tanpa
diadakannya Pendidikan Sistem Ganda ini kita tidak dapat langsung terjun ke
dunia industri karena kita belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan
kerja.Selain itu perusahaan tidak dapat mengetahui mana tenaga kerja yang
profesional dan mana tenaga kerja yang tidak profesional. Pendidikan Sistem
Ganda memang harus dilaksanakan karena dapat menguntungkan semua pihak yang
melaksanakannya.
B. Paparan Hasil Observasi (wawancara)
Observasi di
lakukan di SMK Negeri 2 Jember yang berlangsung mulai tanggal 27 – 28 februari
2012. Dari hasil observasi tersebut terdapat berbagai informasi yang menyangkut
tentang pendidikan sistem ganda di SMK Negeri 2 Jember tersebut.
Pendidikan Sistem
Ganda (PSG) di SMK Negeri 2 Jember terimplementasi dalam bentuk praktek kerja
industri atau yang biasa disebut dengan istilah Prakerin. Pengelolaan
pendidikan sistem ganda ini di bawah naungan humas dan industri, dimana dari
dua Pokja (kelompok kerja) tersebut terbagi menjadi dua komponen kerja yakni
bagian praktek kerja industri yang membawahi semua K3 (ketua kompetensi
keahlian) dan yang kedua adalah bagian bursa kerja khusus (BKK) dan promosi
sekolah. Di SMK Negeri 2 Jember ini terdapat sebelas kopetensi keahlian, yakni
di antaranya adalah:
1.
Teknik
gambar bangunan (arsitektur)
2.
Teknik
pembangkit tenaga listrik
3.
Teknik
konstruksi batu beton
4.
Teknik
instalasi tenaga listrik
5.
Teknik
komputer dan jaringan
6.
Teknik
multimedia
7.
Teknik
mikatromika
8.
Teknik
audio video
9.
Teknik
kendaraan ringan
10.
Teknik
permesinan
11.
Teknik
alat berat
SMK Negeri
2 Jember juga bekerjasama dengan 170 industri di seluruh Indonesia. Namun
wilayah yang lebih dominan sering ditempati sebagai tempat praktek kerja
lapangan (PSG) adalah di pulau Jawa khususnya Jawa Timur dan Bali. Untuk
penempatan siswa PSG di wilayah Jawa Timur sendiri biasanya lebih di dominan di
kota Banyuwangi, Jember, Malang, dan Surabaya. Hal ini sesuai dengan
pertimbangan biaya hidup di kota tersebut lebih efisien dan terjangkau oleh
kalangan kelas menengah kebawah yang sudah di sepakati oleh siswa dan wali
murid itu sendiri. Hal ini dimaksudkan oleh pihak sekolah sebagai upaya
meringankan beban yang di tampung oleh wali murid. Oleh karena itu pihak
sekolah sudah berkoordinasi dengan stakeholders yakni orang tua murid untuk
merundingkan masalah penempatan praktek kerja industri siswa (PSG) tersebut.
Jadi pihak sekolah hanya memberikan penawaran tempat-tempat yang bisa di
jadikan sebagai tempat praktek kerja industri (PSG) saja, untuk selebihnya
pihak sekolah menyerahkan kepada pihak wali murid untuk dipertimbangkan lebih
jauh dengan siswanya.
Pelaksanaan
PSG di SMK Negeri 2 Jember dilaksanakan disaat siswa tengah duduk di bangku kelas
sebelas atau kelas dua. Agar hasil yang di capai siswa dari pelaksanaan PSG
tersebut berjalan semaksimal mungkin, pihak sekolah membagi menjadi dua
gelombang pemberangkatan. Gelombang pertama dilaksanakan pada pertengahan bulan
oktober hingga bulan februari, sedangkan gelombang kedua berlangsung sekitar
pertengahan bulan februari hingga bulan juni. Sehingga waktu maksimal siswa
melakukan praktek kerja industry tersebut kurang lebih adalah empat bulan,
selebihnya tetap berlangsung KBM di dalam sekolah.
Sebelum
para siswa diberangkatkan untuk melakukan pendidikan sistem ganda atau yang
biasa disebut dengan praktek kerja industri, terlebih dahulu mereka dibekali
pelatihan-pelatihan khusus kurang lebih satu bulan sebelum diberangkatkan. Pembekalannya
pun terbagi menjadi dua bagian, yakni pembekalan umum dan pembekalan jurusan.
Untuk pembekalan umum ini biasanya meliputi pelatihan etika dan sopan santun
sebelum nantinya mereka berada di industri tempat mereka melangsungkan PSG, dan
untuk yang pembekalan jurusan ini meliputi pelatihan-pelatihan ilmu dasar
tentang kompetensi keahlian yang akan mereka praktekkan di industri. Hal ini merupakan
bagian dari usaha yang dilakukan oleh masing-masing ketua jurusan agar nantinya
disaat para siswa melangsungkan praktek kerja industri tidak canggung dan
mungkin akan lebih memuaskan industri yang tengah ditempati siswanya tersebut.
Untuk
teknik pengawasan, pihak sekolah melibatkan semua komponen yang terlibat dalam
Pendidikan Sistem Ganda (PSG), tanpa terkecuali BP/BK, wali kelas, humas, ketua
jurusan maupun waka kurikulum sekalipun di sekolah tersebut. Dalam pemantauan
siswa di lapangan humas dan kopja bertanggung jawab penuh pada keberadaan
anak/siswa mulai dari pencarian lokasi PSG hingga memberikan pelayanan maupun
kepercayaan kepada seluruh industri yang sudah terdaftar sebagai cabang kerja
sama pendidikan sistem ganda di SMK Negeri 2 Jember ini.
Sedangkan
untuk BP/BK bertanggung jawab terhadap sikap maupun tingkah laku siswa di
lapangan tempat PSG tersebut berlangsung. Jikalau siswa berprilakuan kurang
baik di tempat industri maka secara terkoordinir pihak BP/BK inilah yang akan
turun tangan mengatasinya. Untuk waka kurikulum sendiri bertanggung jawab
terhadap pengelolaan, perencanaan, maupun pengorganisasian pendidikan sistem
ganda sebagai suatu satuan KBM yang berlangsung di luar sekolah agar hasil yang
di capai akan lebih maksimal.
Tingkat
keberhasilan yang telah di capai oleh SMK Negeri 2 Jember ini cukup memuaskan,
sebab tidak kurang dari 80% siswa telah di rekrut oleh perusahaan maupun
industri dimana tempat mereka melaksanakan PSG. Memang tak dapat di pungkiri
bahwa keberadaan SMK di berbagai daerah kini telah menyumbangkan sekian prosen
siswa siap kerja dengan berbagai keahlian di bidangnya. Hal ini membuktikan
bahwa dengan adanya SMK setidaknya angka pengangguran di Indonesia akan lebih
berkurang di bandingkan dengan kondisi dimana sekolah menengah kejuruan belum
berkembang seperti sekarang ini.
Pemerintah
pun kini tengah mensosialisasikan kepada khalayak masyarakat untuk mendukung
program pemerintah melalaui sekolah menengah kejuruan dengan berbagai keahlian
atau bidang di dalamnya. Sehingga diharapkan tahun demi tahun sekolah menengah
kejuruan menyumbangkan tenaga kerja yang terampil dan kompeten di bidangnya
masing-masing untuk meminimalisir angka pengangguran yang sudah membengkak di
Indonesia ini.
C. Pembahasan Masalah
1. Pengertian Pendidikan Sistem Ganda di SMK
Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) merupakan jenjang pendidikan menengah yang mempersiapkan siswa
siap kerja di bidang tertentu sesuai dengan keahliannya (UUSPN, 2003). Dengan
kata lain, SMK berperan mengembangkan kompetensi siswa di bidang pekerjaan
tertentu.
Kompetensi siswa
adalah pengetahuan, sikap, keterampilan, dan kreativitas yang teraktualisasi
dalam kemampuan melakukan suatu pekerjaan tertentu, ditopang komitmen, semangat
yang tinggi dengan prosedur yang benar (Depdiknas, 2002).
Hasil penelitian
menunjukan bahwa umumnya tamatan SMK masih kurang menguasai pekerjaan praktik
lapangan, dan sikap sebagai teknisi yang berkaitan dengan disiplin, ketekunan,
komitmen, kreativitas, kecerdasan, dan kultur kerja masih harus dikembangkan
(Soemadi, 1991). Maksunya tamatan SMK masih belum memenuhi standar kompetensi
yang ditetapkan sekolah dan dibutuhkan di dunia usaha dan industri. Upaya untuk
mengembangkan kompetensi siswa yang sesuai kompetensi dunia usaha dan industri
perlu dijalin kerja sama dengan dunia usaha dan industri dalam program
Pendidian SistemGanda (PSG).
Pendidikan
Sistem Ganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian
profesional, yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program
pendidikan di sekolah dan program pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan
bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai sutu tingkat keahlian professional
(Sidi, 2003: 128).
Dimana keahlian
professional tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu ilmu
pengetahuan, teknik, dan kiat. Semua siswa diwajibkan untuk melaksanakan kerja
industri (Prakerin) pada semester tertentu. Pelaksanaan praktek tersebut
dimaksudkan untuk melengkapi sistem belajar siswa dengan mengalami suasana
langsung agar dapat memiliki kemampuan yang sesuai dengan yang dipersyaratkan
oleh Dunia Kerja serta pada akhirnya tamatannya dapat mengisi kesempatan kerja
yang ada.
Implementasi PSG
dengan melaksanakan program Prakerin bagi siswa SMK, yaitu siswa dalam kerja
Prakerin di DuDi (Dunia Usaha dan Industri) diperlakukan sebagai karyawan.
Dalam pelaksanaan Prakerin, siswa mendapat bimbingan dari instruktur atau
karyawan yang bekerja menangani pekerjaan tersebut.
Tujuan dari
Prakerin:
a)
Mendapatkan
pengalaman bekerja di dunia indstri.
b)
Memahami
sikap, disiplin, dan kultur jaringan.
c)
Mendapatkan
kompeteni kejuruan sesuai standar kompetensi yang ditentukan DuDi.
d)
Mendapatkan
kompetensi sosial.
Ciri-ciri
Prakerin meliputi pekerjaan yang dilakukan siswa:
a)
Sinkron
dengan bidang keahlian atau program studi yang dimiliki siswa.
b)
Terkait
dengan pengetahuan yang diterima di sekolah.
c)
Mengacu
pada penguasaan kompetisi tertentu sesuai dengan standar bidang pekerjaan atau
profesi tertentu di DuDi.
d)
Merupakan
pekerjaan nyata di dunia industri dan bukan simulasi.
Untuk mencapai
tujuan PSG dibutuhkan pola bimbingan yang tepat dengan ciri-ciri diantaranya,
tersedianya waktu orientasi sebelum bekerja, tersedianya waktu diskusi antara
siswa dan pembimbing, tersedianya rotasi pekerjaan di DuDi, terjadinya
interaksi antara siswa dan pekerja, pemberiaan tugas serta kepercayaan nyata di
DuDi. Untuk menggetahui hasil PSG, evaluasidapat dilakukan denga cara mengukur
penguasaan kompetiai DuDi, menilai siswasatu persatu, bahan tes bersumber dari
stadar kompetensi yang dipakai DuDi. Kompetensi siswa dapat dikembangkan
melalui program PSG jika diterapkan pengelolaan yang baik dan tepat. Secara
nasional pengelolaan PSG telah diatur dalam keputusan Mendikbud No. 323/U/1997,
tentang penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda pada sekolah menengah kejuruan.
Pasal 26 menjelaskan:
a)
Pengelolaan
PSG sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional menjadi tanggung jawab
Menteri Pendidikan.
b)
Pengelolaan
praktek kerja di instusi pasangan secara nasional menjadi tanggung jawab
MPK.KADIN dan Departemen Pendidikan.
Pasal 27 menjelaskan sebagai berikut:
a)
Pengawasan
PSG tingkat pusat menjadi tanggung jawab Departemen Pendidikan Nasional dan
MPKN.
b)
Pengawasan
PSG pada tingkat provinsi menjadi tanggung jawab Kantor Departemen Pendidikan
dan MPKP.
c)
Pengawasan
PSG pada SMK dan institusi pasangan menjadi tanggung jawab Kepala Sekolah dan
Majelis Sekolah.
Model
penyelenggaraan PSG ada dua, yaitu day release model dan block release model. Day
release model adalah model yang disepakati bersama dari enam hari belajar dalam
satu minggu, beberapa hari siswa belajar di institusi pasangan dan beberapa
hari siswa belajar di sekolah.
Block release
model adalah model yang disepakati bersama bulan atau catur wulan yang mana
siswa harus belajar di institusi pasangan. Untuk peningkatan pelayanan PSG, di
setiap sekolah dibentuk organisasi atau badan peran serta masyarakat seperti
badan pembantu penyelenggaraan pendidikan (BP 3), komite sekolah, dewan
sekolah, majelis sekolah, atau organisasi lainnya yang bertujuan membantu
kelancaran pelaksanaan PSG, memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan SMK,
membantu, mengawasi, pembiayaan dan mengevaluasi penyelenggaraan PSG.
2. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
Tujuan dari
pelaksanaan PSG diantaranya:
1.
Meningkatkan
mutu dan relevansi pendidikan kejuruan melalui peran serta institusi pasangan.
2.
Menghasilkan
lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai
dengan tuntutan lapangan kerja.
3.
Menghasilkan
lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang menjadi bekal
dasar pengembangan dirinya secara berkelanjutan.
4.
Memperkokoh
Link and Match antara sekolah dan dunia kerja.
5.
Memberi
pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses
pendidikan.
6.
Meningkatkan
efisiensi proses Pendidikan Menengah Kejuruan melalui pendayagunaan sumber daya
pendidikan.
Untuk itu SMK
Negeri 2 Jember memiliki visi dan misi yang jelas demi tercapainya tujuan utama
Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Adapun visi dari SMK Negeri 2 Jember yakni
Menjadi SMK Teknologi Bertaraf Internasional yang unggul, dikelola secara professional,
pencetak sumber daya manusia tangguh dan berwawasan global. Sedangkan misi dari
SMK Negeri 2 Jember sendiri yakni:
1.
Membentuk
sikap dan perilaku peserta didik yang berakar pada nilai-nilai budaya bangsa
Indonesia.
2.
Melaksanakan
diklat berbasis kompetensi (terstandart), kecakapan hidup, dan kewirausahaan
didasari pengembangan diri yang berkelanjutan.
3.
Melaksanakan
pendidikan sistem ganda dan menjalin kerja sama dalam bentuk MoU dengan dunia
usaha / industri sebagai strategi internalisasi pengetahuan, keterampilan dan
etos kerja serta penyaluran / penyedia tenaga kerja.
4.
Menjalin
kerja sama dengan asosiasi profesi dalam perencanaan dan sertifikasi.
5.
Memperkuat
pengajaran bahasa inggris untuk mempersiapkan tamatan memasuki pasar kerja
global.
6.
Memberdayakan
sekolah berbasis manajemen mutu untuk dapat memberikan layanan prima.
3. Pengelolaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di SMK
Negeri 2 Jember
Pengelolaan PSG
di SMK Negeri 2 Jember dilakukan dengan membentuk kelompok kerja (Pokja) yang
bertanggung jawab terhadap terlaksananya program dan mengkoordinir pelaksanaan
PSG di SMK Negeri 2 Jember. Adapun susunan kelompok kerja di SMK Negeri 2
Jember adalah telah terlampir. Dimana tugas masing-masing jabatan sebagai
berikut :
·
Ketua
1.
Sebagai
Koordinator kegiatan pelaksanaan pendidikan sistem ganda (PSG)/Praktik
Industri.
2.
Memutuskan
rencana program dan Jadwal pelaksanaan Praktik Industri sesuai dengan program
kurikulum.
3.
Menentukan
kebijakan terhadap masalah-masalah yang terjadi pada pelaksanaan praktik
industri.
4.
Menerima
laporan dan usulan dari koordinator jurusan.
5.
Menyampaikan
dan memberikan laporan pelaksanaan praktik industri kepada Kepala Sekolah.
·
Sekretaris
1.
Mengerjakan
dan melengkapi administrasi kesekretariatan PSG.
2.
Melaksanakan
tertib administrasi pelaksanaan Praktik Industri.
3.
Mendokumentasikan
kegiatan-kegiatan pelaksanaan PSG.
4.
Menyusun
dan menyiapkan laporan pelaksanaan praktik industri
·
Bendahara
1.
Mengerjakan
tertib administrasi keuangan.
2.
Menyusun
rencana anggaran dana PSG.
3.
Menentukan
penggunaan anggaran sesuai rencana anggaran yang ditetapkan.
4.
Menyusun
dan menyiapkan laporan penggunaan anggaran dana PSG.
·
Koordinator program keahlian
1.
Mengkoordinasikan
pelaksanaan pendataan dan pemetaan dudi sesuai dengan klasifikasi yang
dibutuhkan bersama team pendataan.
2.
Melakukan
pemetaan penempatan siswa praktik industri bersama team pendataan.
3.
Menentukan
guru petugas monitoring dan evaluasi siswa praktik industri.
4.
Mengkoordinasikan
pelaksanaan evaluasi laporan peserta prakerin bersama team evaluasi.
·
Pembimbing praktek
1.
Melakukan
pembimbingan dan pengarahan pada siswa praktik industri.
2.
Melakukan
indentifikasi masalah yang terjadi pada siswa prakerin yang menajdi
bimbingannya.
3.
Memberikan
laporan hasil pembimbingan dan monitoring kepada rapatpokja PSG.
Kelompok
kerja berfungsi untuk mengatur dan bekerja sama dengan koordinator program
keahlian untuk membahas bagaimana pelaksanaan PSG. Dalam pelaksanaan PSG yang
diatur oleh Pokja terdapat beberapa tahap,diantaranya:
·
Pendataan
Dalam pendataan
ini, Pokja mencari dan menetapkan tempat-tempat industri yang akan dijadikan
tempat praktik yang layak dan sesuai dengan kompetensi siswa serta pertimbangan
dari wali murid siswa.
·
Pembekalan
Pembekalan
dilakukan sebelum siswa terjun ke duni kerja. Pembekalan ini dilakukan oleh
Pokja dan Program keahlian masing-masing, diantaranya:
1.
Pokja
melakukan pembekalan selama satu minggu.
2.
Program
keahlian masing-masing memberikan pembekalan selama satu bulan sebelum
pelaksanaan PSG berlangsung.
Tujuan dari
pembekalan ini, yaitu memberikan materi pembelajaran yang mengacu pada dunia
industri agar siswa mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja karena lingkungan
kerja sangat berbeda dengan lingkungan sekolah.
·
Penerjunan
Di dalam
penerjunan ini, siswa ditempatkan di tempat-tempat industri sesuai dengan
program keahlian masing-masing.
·
Pemantauan
Pemantauan
dilaksanakan satu bulan sekali oleh pembimbing program keahlian masing-masing. Dalam
pemantauan tersebut, pemantau mencatat kondisi dan keluhan siswa selama berada
di tempat industri. Selain itu pihak industri juga diwajibkan untuk memberikan
informasi kepada sekolah mengenai keadaan siswa selama praktek. Hal ini
dilakukan agar tetap tejalinnya hubungan antara pihak sekolah dengan industri,
pemberian informasi tersebut biasanya dilakukan tiap tanggal 10 selama masa
praktik berlangsung.
·
Praktik
Masa praktik PSG
umumnya dilaksanakan selama 4 bulan dan terbagi menjadi dua gelombang. Gelombang
pertama dilaksanakan mulai bulan oktober hingga februari, sedangkan gelombang
kedua dimulai pada bulan februari hingga bulan juni. Selama praktik tersebut,
siswa harus mengikuti peraturan yang berlaku di tempat industri dan terlepas
dari peraturan sekolah.
·
Evaluasi
Evaluasi
dilakukan setelah siswa melakukan praktik selam 4 bulan di tempat industri. Evaluasi
ini dapat berupa pembuatan laporan, presentasi, dan praktik. Karena
teknik-teknik yang di ajarkan di sekolah berbeda dengan dunia indusrti. Dari
evaluasi tersebut dimaksudkan agar sekolah itu mampu memberikan dan
mengembangkan teknik-teknik praktik yang akan diajarkan kepada siswa sesuai
kebutuhan dan perkembangan industri saat ini.
Setelah
melaksanakan PSG tersebut, siswa mendapatkan sertifikat dari masing-masing
industri sebagai bukti bahwa mereka telah melakukan praktik di industri
tersebut. Jika siswa tersebut memiliki kemampuan dan keterampilan yang baik
selama praktik, ada kemungkinan setelah lulus mereka akan direkrut oleh
perusahaan tersebut.
Kurang lebih
sekitar 80% siswa dari SMK Negeri 2 Jember tersebut tak luput dari incaran
perusahaan maupun industri tempat mereka melangsungkan praktek kerja lapangan
(PSG) sekitar 4 bulan lamanya. Hal ini menunjukkan bahwa SMK Negeri 2 Jember
juga turut andil dalam mengurangi angka pengangguran di Indonesia yang dari
tahun ke tahun semakin membengkak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar