Featured Article

Minggu, 31 Maret 2013

Tips Lolos Wawancara Kerja


Tidak sedikit pelamar kerja yang merasa cemas dan mengalami ketakutan yang berlebihan ketika hendak menghadapi yang namanya wawancara kerja (job interview) di perusahaan yang mereka inginkan. Sudah barang tentu jika perasaan seperti itulah yang kerap kali mereka rasakan. Sebab, mendapatkan kesempatan dipanggil untuk wawancara merupakan sebuah kesempatan besar yang dapat menentukan Anda untuk diterima kerja ataukah tidak. Tak heran jika pelamar kerja begitu gembira ketika dapat melewati (lolos) tahap wawancara ini. Oleh karena itu Anda harus benar-benar mempersiapkan jauh-jauh hari sebelum Anda benar-benar dipanggil untuk menjalani tahap wawancara kerja.

Lalu bagaimana agar bisa sukses dan lolos pada tahap wawancara kerja nanti?

Berikut akan saya bagikan informasi kepada Anda terkait dengan Tips Lolos Wawancara Kerja yang sudah saya rangkum untuk Anda agar benar-benar bisa diterima di perusahaan yang Anda inginkan.

1.    Pelajari Hal-hal yang Berkaitan dengan Perusahaan
Hal yang pertama kali harus Anda lakukan sebelum melangsungkan proses wawancara adalah mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan yang Anda lamar, seperti tentang profil perusahaan/organisasi. Hal ini penting, karena saat proses wawancara HRD atau pewawancara perusahaan tersebut biasanya akan menanyakan kepada Anda hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan mereka. Sehingga saat ditanya tentang Perusahaan mereka Anda sudah mengetahuinya dengan baik dan menjawabnya dengan lancar. Tentu hal seperti ini akan menjadi nilai tambah Anda saat wawancara.

2.    Siapkan Jawaban atas Kemungkinan-kemungkinan Pertanyaan
Hal ini sangat perlu anda lakukan, karena dengan anda melakukan persiapan seperti ini kepercayaan diri anda akan bertambah saat Anda menjawab pertanyaan yang akan diberikan. Dengan demikian pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara tidak akan membuat Anda khawatir lagi untuk tidak dapat menjawabnya. Dan biasanya kemungkinan-kemungkinan pertanyaan yang sering diajukan oleh pewawancara tersebut adalah seputar profil diri Anda, kelebihan dan kelemahan Anda, pengalaman kerja, alasan Anda melamar pekerjaan tersebut, gaji yang hendak Anda inginkan, impian Anda beberapa tahun ke depan, visi dan misi Anda terhadap perusahaan, serta hal apa yang ingin Anda tanyakan terhadap pewawancara itu sendiri.

3.    Kuasai Bahasa Non-Verbal
Bahasa tubuh, tatapan mata dan gerakan yang Anda lakukan berperan penting dalam menentukan kesiapan Anda dalam proses wawancara. Agar Anda dapat berbicara lebih efektif gunakan bahasa non-verbal (ekspresi wajah, gerakan tangan dan sebagainya), namun jangan terkesan over acting. Bicaralah dengan suara yang cukup jelas, jangan terlalu lirih sehingga pewawancara sering meminta penjelasan tambahan kepada Anda. Perhatikan pula tatapan mata pewawancara (tapi jangan berlebihan). Sebab jika Anda tidak mampu menatap mata pewawancara Anda berisiko dihakimi sebagai orang yang tidak dapat dipercaya atau memiliki sesuatu yang disembunyikan. Selain itu, duduklah dalam posisi tegak ke depan tanpa bersandar. Lakukan yang terbaik untuk duduk diam tanpa gelisah karena ini akan membuat Anda terlihat gugup.

4.    Survey Lokasi
Sempatkan diri anda untuk survey atau mengecek lokasi interview. Hal ini perlu Anda lakukan agar keesokan harinya Anda tidak sibuk atau kebingungan dalam mencari lokasi wawancara kerja. Namun jika Anda telah mengetahui lokasi wawancara kerja, hal semacam ini tidak perlu Anda lakukan.

5.    Perhatikan Penampilan Anda
Hal yang pertama kali dilihat oleh pewawancara adalah penampilan Anda. Walaupun, penampilan memang bukan yang utama tapi penampilan merupakan hal pertama yang dilihat oleh pewawancara saat anda memasuki tempat wawancara. Sehingga jika anda dapat menyesuaikan penampilan Anda saat wawancara kerja maka pewawancara akan terkesan melihat Anda dan hal ini merupakan nilai tambah bagi Anda. Namun, jika penampilan Anda asal-asalan maka pewawancara pun akan malas melakukan interview terhadapa Anda sehingga peluang Anda untuk diterima sangat kecil. Usahakan Anda tetap berpakaian rapi dan formil. Namun, tetap sesuaikan dengan kemampuan financial Anda. Untuk pria pakailah pakaian kameja lengan panjang dengan warna cerah namun tidak norak atau mencolok. Hal ini memiliki penilaian sikologis oleh si pewawancara. Idealnya pakaian yang dipakai untuk wawancara kerja adalah kemeja putih dan celana panjang warna hitam dengan bahan keper. Sedabgkan untuk wanita, pakailah pakaian yang menunjukan Anda seorang pekerja, dan jangan ber make-up terlalu tebal, bermake-up lah sewajarnya. Selain itu, perhatikan pula parfum yang akan Anda gunakan. Usahakan jangan yang memilih aroma/wangi-wangian yang terlalu menyengat dan berlebihan. Gunakanlah parfum yang lembut serta menyegarkan dan jangan sampai mendominasi aroma yang ada di dalam ruangan.

6.    Datanglah Lebih Awal
Datanglah 10 menit atau lebih awal dari jadwal wawancara yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan agar Anda dapat mempersiapkan diri, sehingga anda tidak terburu-buru yang nantinya dapat menyebabkan Anda berkeringat dan gugup saat melakukan wawancara.

7.    Tenang dan Tetap Senyum
Saat berada di tempat wawancara usahakan Anda tetap tenang dalam kondisi apapun. Dan selalu jaga senyum Anda ketika di hadapan pewawancara. Hal ini bertujuan untuk menghindari rasa gugup ataupun grogi. Sehingga, Anda dapat menjawab pertanyaan-pertanyakan yang mereka ajukan dengan baik dan tenang. Akan tetapi senyum yang Anda berikan jangan dibuat-buat dan jangan terkesan berlebihan, usahakan sewajarnya saja.

8.    Awali dan Akhiri Wawancara dengan Sapaan dan Jabat Tangan
Mengetuk pintu sebelum Anda masuk dalam ruang wawancara akan memberi kesan positif bagi orang yang ada di dalam ruang tersebut. Selanjutnya ulurkan tangan Anda lebih awal untuk berjabat tangan sambil mengucapkan sapaan hangat kepada pewawancara. Hal ini dilakukan agar menambah kesan bahwa Anda adalah orang yang smart dan ramah serta percaya diri. Hal terakhir yang juga harus anda lakukan adalah memberi ucapan terima kasih dan jabat tangan dengan pewawancara sembari memberikan senyuman ramah setelah anda selesai di wawancarai.

9.    Duduklah dengan Rileks dan Sopan
Mulailah duduk dengan sopan saat Anda telah dipersilahkan, jangan terburu mendahului. Duduk dengan kondisi rileks dan sopan akan memberi kesan positif bagi si pewawancara. Jangan terlalu sering bergerak, gelisah, atau menundukkan kepala dengan mata menatap ke bawah. Sebab yang seperti itu akan memberi kesan bahwa Anda adalah seorang yang pemalu dan kurang percaya diri.

10.    Perhatikan Bau Mulut Anda
Bau mulut yang kurang sedap akan mengurangi rasa percaya diri Anda, sehingga jawaban atas pertanyaan yang diberikan tidak dapat Anda jawab secara maksimal. Pewawancara juga akan merasa tidak nyaman manakala bau mulut yang Anda keluarkan kurang menyegarkan. Usahakan jangan memakan makanan yang berbau menyengat saat hendak melakukan proses wawancara. Sebisa mungkin atasi bau mulut Anda dengan penyegar apapun sebelum benar-benar Anda bertemu dengan pewawancara.

11.    Membangun Percakapan Santai
Semakin Anda dapat membuat wawancara pertukaran dua arah, semakin besar kemungkinan Anda untuk bersantai. Dengan kondisi seperti ini akan menciptakan suasana percakapan lebih santai dan tidak terlalu tegang. Pandai-pandailah dalam menciptakan obrolan yang santai namun berkualitas. Karena jika Anda terlalu banyak berbasa-basi tanpa arti yang jelas malah akan mengurangi point Anda di mata pewawancara.

12.    Jangan Berbicara Terlalu Banyak
Jangan terpancing dengan percakapan yang memang Anda gemari. Biasanya pertanyaan yang menyangkut hobi dan impian akan menjadikan Anda lupa untuk mengakhiri jawaban yang terlalu panjang. Kadang-kadang pertanyaan hanya membutuhkan respon singkat, Anda malah panjang lebar mengulasnya. Dengarkan dengan cermat hal yang dikatakan pewawancara dan pastikan Anda paham betul dengan maksud pertanyaannya sebelum Anda terburu menjawab.

13.    Bertanyalah Saat Diberi Kesempatan Bertanya
Jangan sekali-kali mengajukan pertanyaan sebelum Anda benar-benar diberi kesempatan untuk bertanya. Namun jika pewawancara telah memberikan kesempatan kepada Anda untuk bertanya maka jangan lewatkan kesempatan tersebut. Karena jika Anda memang berani bertanya kepada pewawancara maka hal ini merupakan nilai tambah bagi Anda. Sehingga dimata mereka anda merupakan seorang yang berani dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi (kritis), namun tetap jaga kualitas pertanyaan Anda dan jangan over.

14.    Tunjukkan Minat Anda Terhadap Pekerjaan yang Sedang Anda Lamar
Pewawancara selalu mencari calon yang memiliki keinginan kuat untuk maju. Pewancara juga sangat menyukai calon pekerja yang suka terhadap tantangan. Sayangnya, banyak di antara calon pekerja yang motivasi kerjanya rendah. Banyak calon yang terjebak dalam pertanyaan: Apa motivasi kerja Anda? Sekitar 75 persen terutama yang tidak memiliki skill wawancara mereka menjawab hanya mencari pengalaman dan coba-coba. Jawaban seperti ini merupakan jawaban yang tidak berbobot sama sekali. Jawaban yang diiginkan sebenarnya adalah jawaban yang mencerminkan Anda memiliki minat kuat terhadap pekerjaan itu. Bukan sekedar mencari pengalaman, tetapi pekerjaan itu merupakan salah satu bidang yang Anda minati sejak kuliah/sejak dulu. Sekaligus menunjukkan beberapa bukti bahwa Anda benar-benar berminat di bidang itu, dengan menekankan bahwa pekerjaan tersebut sangat menyenangkan dan menantang untuk dimasukinya.

15.    Jelaskan Kekurangan dan Kelebihan Anda dengan Baik
Sebelum menghadapi wawancara ini lebih baik Anda menginstropeksi diri Anda. Terlebih dulu Anda coba pahami tentang kekurangan dan kelebihan Anda. Saat ditanya tentang kekurangan Anda, jelaskan kekurangan Anda ini dengan baik. Maksudnya Anda harus menunjukkan jika kekurangan Anda ini dapat dijadikan kekuatan atau hal yang menarik oleh perusahaan. Sedangkan saat ditanya kelebihan, Anda dapat menjelaskan prestasi-presatasi atau pengalaman dan soft skill yang Anda miliki.

16.    Jawablah Pertanyaan Dengan Logis, Runtut dan Proporsional
Tidak sedikit pelamar keja yang kalau ditanya, jawabnya hanya patah-patah, satu pertanyaan dijawab dengan satu kalimat datar saja. Padahal kemampuan menjawab,  merupakan cermin kemampuan intelektual, wawasan dan cara menyusun sebuah bangunan logika. Akan tetapi bukan berarti perlu Anda jawab dengan selebar-lebarnya, sehingga si pewawancara tidak kebagian waktu untuk bertanya lagi. Perlu Anda ketahui bahwa memberikan jawaban yang terlalu singkat dan berlebihan menunjukkan bahwa Anda tidak tahu “adat” atau buta etika komunikasi.

17.    Ikuti Gaya Bicara Pewawancara
Kita tahu bahwa gaya bicara seseorang memanglah berbeda-beda. Namun, dalam hal ini Anda perlu mengikuti gaya bicara pewawancara agar mudah sinkron/nyambung dan gayeng/akrab. Sebab, jika pewancara bergaya cepat, sementara Anda bicaranya terlalu lambat dengan nada sangat berat, maka pewancara kurang menunjukkan minatnya kepada Anda.

18.    Tunjukkan Kedewasaan dan Wawasan Anda
Selama proses wawancara tunjukkan secara eksplisit bahwa Anda adalah calon yang memiliki kedewasaan dalam bertindak. Dalam hal ini Anda hendaknya dapat memperlihatkan sikap-sikap Anda dalam bertindak atau mengambil keputusan bahwa Anda adalah orang yang memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi, termasuk dalam setiap menghadapi resiko dan tantangan kerja. Tujukkan pula bahwa Anda memiliki wawasan yang luas tidak saja soal kompetensi akademik, melainkan yang non akademik seperti pengetahuan umum yang sangat ngetrend saat ini. Keluasan wawasan Anda menunjukkan Anda seorang yang haus akan pengetahuan baru. Perusahaan mana pun sangat menyukai calon yang selalu haus akan pengetahuan baru.

19.    Bila Ditanya Besarnya Gaji, Jawablah Secara Moderat
Moderat di sini berarti tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Bila jawaban Anda terlalu rendah menunjukkan Anda kurang pede, kurang yakin dengan skill yang dimiliki saat ini. Bila terlalu tinggi, memberikan kesan bahwa Anda termasuk tipe penuntut. Tidak semua perusahaan suka terhadap tipe ini. Paling aman adalah mempertimbangkan gaji dengan standard UMR (upah minimum regional) sebgai patokannya. Akan tetapi, jawaban seperti ini tidak untuk calon profesi marketing. Karena calon pekerja marketing akan lebih disukai calon yang berambisi gaji tinggi. Hal ini terkait dengan bonus yang akan diterima. Gaji seorang marketer biasanya terkait erat dengan target omzet yang diperoleh. Menentukan gaji tinggi boleh, asal mampu memenuhi target. Menentukan gaji dan bonus tinggi mencerminkan Anda orang yang sangat percaya diri dalam menjual.

20.    Bersikaplah Jujur
Selama proses wawancara berlangsung, bicaralah secara jujur dan terbuka. Karena sikap rendah hati, terbuka, tidak menutup-nutupi manakala tidak bisa menjawab jauh lebih berharga ketimbang jawaban yang dibungkus dengan kebohongan. Perlu Anda ketahui bahwa setiap pewawancara, bisa membaca setiap kebohongan yang Anda berikan. Tidak saja melalui analisis faktual hasil wawancara, tetapi ekspresi wajah bohong sangat mudah dikenali oleh setiap pewawancara profesional karena mereka adalah psikolog atau minimal HRD yang memiliki pengalaman yang lama.

Itulah beberapa TipsLolos Wawancara Kerja yang dapat saya bagikan. Semoga artikel sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi Anda. Silahkan juga Anda coba secara seksama TipsLolos Wawancara Kerja di atas. Jika ada tips lain, silahkan beri tanggapan Anda di bawah sebagai penyempurna Tips Lolos Wawancara Kerja yang telah saya bagikan. Semoga setelah membaca artikel ini Anda dapat benar-benar diterima di perusahaan yang tengah Anda lamar. Salam Sukses!

Kamis, 21 Maret 2013

Hakikat Tri Dharma Perguruan Tinggi


Apa pengertian Tri Dharma Perguruan Tinggi? Apakah ini juga menjadi pertanyaan Anda? Yah, pertanyaan ini juga pernah menjadi pertanyaan saya sekitar 2 tahun yang lalu ketika tengah menjalani masa Orentasi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) 2011 di kampus Universitas Jember. Baiklah berhubung saya sudah sedikit mendapatkan bekal tentang pengertian Tri dharma Perguruan Tinggi ini ada baiknya saya juga akan berbagi informasi kepada Anda para mahasiswa yang mungkin hingga saat ini belum memahami makna lugas dari Tri dharma Perguruan Tinggi tersebut.


Pada hakikatnya Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah salah satu dasar tanggung jawab mahasiswa yang harus dikembangkan secara simultan dan bersama-sama, serta harus disadari betul oleh semua mahasiswa agar dapat tercipta mahasiswa yang sadar akan Tri Dharma Perguruan Tinggi itu sendiri. Karena salah satu visi dan misi sebuah perguruan tinggi Indonesia, baik kedinasan maupun bukan adalah mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tak terkecuali juga pada Perguruan Tinggi Universitas Jember, yang mana seluruh kegiatan Universitas Jember dituangkan dalam bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian Kepada Masyarakat.

Adapun isi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah:

1.    Pendidikan dan Pengajaran
Pengertian pendidikan dan pengajaran disini adalah dalam rangka meneruskan pengetahuan atau dengan kata lain dalam rangka transfer of knowledge ilmu pengetahuan yang telah dikembangkan melaui penelitian oleh mahasiswa di perguruan tinggi. Dalam pendidikan tinggi di negara kita dikenal dengan istialah strata, mulai dari strata satu (S-1) yaitu merupakan pendidikan program sarjana, strata dua (S-2) yang merupakan program magister dan strata tiga (S-3) yaitu pendidikan doktor dalam sutau disiplin ilmu, serta pendidikan jalur vokasional/non gelar (diploma).

2.    Penelitian dan Pengembangan
Kegiatan penelitain dan pengembangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa penelitian maka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi terhambat. Penelitian ini tidaklah berdiri sendiri, akan tetapi harus dilihat keterkaitannya dalam pembangunan dalam arti luas, yakni penelitain tidak semata-mata hanya untuk hal yang diperlukan atau langsung dapat digunakan oleh masyarakat pada saat itu saja, akan tetapi harus dilihat dengan proyeksi kemasa depan. Dengan kata lain penelitian di Pergurun Tinggi tidak hanya diarahkan untuk penelitian terapan saja, tetapi juga sekaligus melaksanakan penelitian ilmu-ilmu dasar yang manfaatnya baru terasa penting dimasa yang akan datang.

3.    Pengabdian Kepada Masyarakat
Dharma pengabdian pada masyarakat harus diartiakan dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dikembangkan di Perguruan Tinggi, khususnya sebagi hasil dari berbagai penelitian. Pengabdian pada masyarakat merupakan serangkaian aktivitas dalam rangka kontribusi perguruan tinggi terhadap masyarakat yang bersiafat konkrit dan langsung dirasakan manfaatnya dalam waktu yang relatif pendek. Aktivitas ini dapat dilakukan atas inisiatif individu atau kelompok anggota civitas akademika perguruan tinggi terhadap masyarakat maupun terhadap inisiatif perguruan tinggi yang bersangkutan yang bersifat nonprofit (tidak mencari keuntungan). Dengan aktivitas ini diharapkan adanya umpan balik dari masyarakat ke perguruan tinggi, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih lanjut.

Jadi, ketiga dharma di atas sangat erat hubungannya, sebab sebuah penelitian dan pengembangan harus menjunjung tinggi kedua dharma yang lain (Pendidikan dan Pengajaran serta Pengabdian Kepada Masyarakat). Penelitian diperlukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi. Untuk dapat melakukan penelitian diperlukan adanya tenaga-tenaga ahli yang dihasilkan melalui proses pendidikan. Ilmu pengetahuan yang dikembangkan sebagi hasil pendidikan dan penelitian itu hendaknya diterapkan melalui Pengabdian Kepada Masyarakat sehingga masyarakat dapat memanfaatkan dan menikmati kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.

Itulah ulasan mengenai Hakikat Tri DharmaPerguruan Tinggi, semoga artikel ini dapat memberikan manfaat dan dapat menambah informasi Anda tentang Hakikat Tri Dharma Perguruan Tinggi di Indonesia.

Selasa, 12 Maret 2013

Perkembangan Pemikiran Ekonomi ALIRAN SEJARAH (HISTORIS)


Dengan berhasilnya tokoh-tokoh neo-klasik dalam mementahkan serangan pemikiran-pemikiran sosialis/marxis, maka bendera sistem liberal/kapitalisme kembali berkibar. Walaupun sistem pakar-pakar neo-klasik berhasil mementahkan serangan kaum sosialis, tidak berarti sistem ini dianut semua negara-negara di daratan Eropa. Pada waktu yang bersamaan, di Jerman perkembangan suatu aliran pemikiran ekonomi yang disebut Aliran Sejarah (historism).

Pola pemikiran aliran sejarah didasarkan pada prespektif sejarah. Kerangka dasar teoritisnya berikut pola pendekatan yang digunakan oleh aliran sejarah dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi sangat berbeda dan terpisah dari aliran utama (mainstream) yang berawal dari kaum klasik. Adapun nama aliran sejarah diinspirasikan oleh keberhasilan metode sejarah dalam bidang-bidang hukum dan bahasa. Oleh segolongan pakar-pakar Jerman sendiri, ada yang menamakan alian sejarah sebagai aliran “etis”, untuk menunjukan ketidaksenangan mereka pada paham hidonisme klasik.

1.    Seperti apakah serangan terhadap metode klasik pada aliran sejarah (historism) ini?
2.    Siapa sajakah tokoh-tokoh yang terlibat dalam aliran sejarah (historism) ini?

Serangan terhadap Metode Klasik
Pemikiran pemikiran klasik secara eksplisit mengakui bahwa manusia berdasarkan hakikatnya bersifat serakah (paham hidonisme). Paham ini kemudian dikembangkan menjadi paham utilitarianisme.
Pendekatan- pendekatan tersebut menurut para pemikir aliran sejarah dinilai terlalu sempit. Menurut doktrin aliran sejarah, motif orang untuk bertindak tidak hanya didasarkan pada motif laba dan kepentingan pribadi, tetapi juga didorong etika dan implus-implus lainnya.
Pandangan kaum klasik perekonomian diserahkan kepada kekuatan pasar, dimana setiap orang diberi kebebasan berbuat demi kepentingan masing-masing. Dan akhirnya melalui apa yang disebut invisible hand, akan tercipta suatu harmoni secara keseluruhan. Pemikiran seperti ini juga dikecam oleh pakar-pakar sejarah, sebab dinilai terlalu mekanistis, dan menghendaki agar hal ini diganti dengan dasar pemikir yang lebih etis.
Pada intinya pemikir aliran sejarah menolak argumentasi pemikir pemikir klasik bahwa ada undang-undang alam tentang kehidupan ekonomi. Bagi mereka masayarakat harus di ganti sebagai satu kesatuan organisme dimana interaksi sosoial berkait dan berhubungan antar individu. Pemikir- pemikir aliran sejarah menghendaki agar kegiatan masayarakat dilandasi pada suatu system yang menyeluruh, yang mencakup semua organisme dalam kehidupan bermasayarakat sebagai suatu keseluruhan. Penganut aliran sejarah yang tidak percaya pada mekanisme pasar bebas klasik pada umumnya sepakat untuk meminta campur tangan pemerintah dalam perekonomian. Investasi pemerintah diharapkan mampu membawa proseos ekonomi pada tujuan-tujuan sosial dan ekonomi yang diinginkan bersama dan tanpa campur tangan pemerintah dalam perekonomian tidak akan ada jaminan keadailan sosial.
Bagi pemikir-pemikir sejarah, fenomena-fenomena ekonomi merupakan produk perkembangan masayarakat secara keseluruhan sebagai hasil perjalanan sejarah, karena itu semua pemikiran, teori, dan kesimpulan ekonomi harus di landaskan pada empiris sejarah. Pemikir-pemikir aliran sejarah tidak setuju dengan anggapan kaum klasik dan neo-klasik bahwa prinsip-prinsip ekonomi berlaku secara universal.
Pemikir-pemikir aliran sejarah dengan gencar menyerang metode pendekatan deduktif yang digunakan kaum klasik. Dengan pendekatan deduktif analisis ekonomi bertitik tolak dari pengamatan secara umum. Kemudian dari pengamatan secara umum itu diambil kesimpulan secara khusus (reasoning from the general to the particular). Bagi pakar aliran sejarah metode deduksi ini dinilai terlalu abstrak dan terlalu teoritis, dimana dari beberapa postulat kemudian mang-claim bahwa pemikiran-pemikiran mereka belaku umum(universal). Menurut kau sejarah metode deduksi ini sering tidak sesuai dengan realitas, dan karenanya sering membawa kita kedalam kesimpulan yang sering keliru. Untuk mengatasi kelemahan metode klasik tersebut maka pemikir-pemikir aliran sejarah menawarkan metode induktif-historis.
Pola pendekatan induksi empiris berpangkal tolak dari pengamatan dan pengkajian yang bersifat khusus, dan dari sisi ini diambil suatu kesimpulan umum (reasoning from the particular to the general). Dengan metode induksi empiris maka hukum-hukum, dalil-dalil dan teori-teori ekonomi hanya berlaku suatu tempat pada waktu-waktu tertentu, sebab hukum, dalil maupun teori ekonomi sangat tergantung pada kondisi dan lingkungan setempat.


Tokoh-tokoh Aliran Sejarah
Tokoh-tokoh aliran sejarah sangatlah banyak, namun yang akan dibahas kali ini yang dianggap paling penting saja, diantaranya yaitu :

Friedrich List (1789-1846)
Friedrich List lahir dan memperoleh pendidikan di Jerman. Ia pernah mengajar di Negara tersebut, tetapi ide-idenya kemudian memaksanya untuk pindah ke Amerika Serikat. Di Amerika Srikat ia menjadi editor salah satu surat kabar yang terbit di Pennsylvania dan aktif dalam gerakan-gerakan proteksionis.
Salah satu buku List yang cukup terkenal adalah: Das Nationale System der Politischen Oekonomie, der Internationale Handel, die Handels Politik und der Deutche ollverein, atau dalam bahasa Inggrisnya: The National System of Political Economy, International Trade, Trade Policy and the German Customs Union (1841). Dalam buku-buku tersebut List menyerang pakar-pakar klasik yang disebutnya “kosmopolitan” sebab mengabaikan peran pemerintah.
Lebih lanjut List mengatakan bahwa kita biasa mengambil kesimpulan tentang perkembangan suatu masyarakat dari data sejarah. Dari cara mereka berproduksi maka setiap kelompok masyarakat pada umumnya melewati tahap-tahap sejarah sebagai berikut:
a)        Tahap berburu dan menangkap ikan, atau tahapbarbarian, yang berciri masayarakat primitif sebab kebutuhan dari apa yang disediakan oleh alam.
b)        Zaman mengembala atau pastoral, yang mulai berternak tapi masih
 nomaden atau tidak menetap.
c)        Zaman agraris, dimana masyarakat mulai menetap dan bertani secara subsisten.
d)       Zaman bertani, menghasilkan industri manifaktur sederhana dan mulai melakukan perdagangan lokal.
e)        Masyarakat bertani, manufaktur lebih maju dan telah melakukan perdaganagan internasional.
Menurut List, system perdagangan bebas yang dianjurkan oleh kaum klasik hanya cocok bagi negara-negara yang sudah berada pada tahap ke lima (waktu itu misalnya Inggris), tapi system perdagangan bebas jelas tidak cocok untuk keadaan Jerman waktu itu, yang keadaan industrialisasinya agak tertinggal dengan keadaan industrialisasi di negeri Inggris.
Untuk memajukan perekonomian Jerman, List menyarankan agar pemerintah menyusun berbagai kegatan ekonomi sebagai bagian dari kegiatan produksi dan kemampuan nasional. Dua sektor utama yang sangat menentukan perekonomian nasaional adalah sektor pertanian dan industri. Menurut List sektor pertanian diperlukan untuk menyediakan bahan pangan masyarakat, namun sektor ini tidak dapat membawa perekonomian lebih maju. Lebih tegasnya List berpendapat bahwa negara harus juga memajukan perekonomian melalui sektor industri, dan industrialisasi lah yang merupakan langkah awal membawa perekonomian lebih maju. Namun industrialisasi tidak hanya bertujuan untuk memajukan sektor industri, tetapi lebih jauh juga membawa perbaikan pada sektor pertanaian serta perkembangan dan kemajuan dibidang-bidang lainnya, termasuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat luas.
Dari uraian di atas jelas bahwa List lebih banyak mencurahkan perhatian pada permasalahan ekonomi, terutama bagaimana melindungi industrialisasi Jerman yang waktu itu tertinggal dari industrialisasi Inggris.


Bruno Hildebrand (1812-1878)
Hildebrand aktif dalam berbagai penelitian dan penulisan karya karya ilmiah. Dalam melakukan penelaan dan penelitian-penelitian ekonomi, ia menekankan perlunya mempelajari sejarah, maksudnya penelitian ekonomi harus didukung oleh data statistik empiris yang dikumpulkan dalam penelitian sejarah ekonomi.
Hildebrand juga menekankan pentingnya evolusi dalam perekonomian masyarakat. Menurut Hildebrand, dilihat dari cara tiap kelompok masyarakat dalam melakukan tukar-menukar dan berdagang, kelompok-kelompok masyarakat tersebut dapat dibedakan atas tingkatan- tingkatan sebagai berikut:
a)    Tukar-menukar secara in-natural atau barter.
b)   Tukar menukar dengan perantara uang.
c)    Tukar menukar dengan menggunakan kredit.
Penelitian Hildebrand diatas dianggap cukup baik dalam bidang sosiologi dan kurang bermanfaat dalam bidang ekonomi. Yang mana kelemahannya yaitu beberapa penelitan berdasarkan pada monografi sejarah yang bersifat deskriptif tentang masalah-masalah ekonomi, tetapi karyanya tersebut tidak ditujukan pada acuan yang padu. Oleh sebab itu karya-karya penelitan sejarah Hildebrand tersebut dinilai tidak berarti dalam perkembangan ilmu ekonomi.

Gustav von Schmoler (1839-1917)
Schmoler terkenal karena terlibat dalam perdebatan yang sangat sengit dan pakar-pakar klasik, terutama dengan Carl Menger, tentang metodologi perkembangan ilmu ekonomi. ia dianggap sebagai pemikir sejarah yang paling gigih menyarankan agar metode deduktif klasik ditukar dengan metode induktif-empiris. Pandangan Schmoler agak berbeda dengan pandangan tokoh-tokoh aliran sejarah lainnya, yang mana tokoh-tokoh sejarah yang lainnya menghendaki berbagai kebijakan di dalam bidang ekonomi, Schmoler menghendaki agar kebijaksanaannya menyangkut politik sosial, dan lebih jauh dari itu, juga meningkatkan kesejahteraan kaum buruh.
Untuk mencapai tujuannya Schmoler dan rekan-rekannya mendirikan sebuah forum untuk menghimpun pemikiran-pemikiran dalam menghadapi berbagi masalah ekonomi dan sosial, dan hasil pertemuan serta kesimpulan disampaikan kepada pemerintah sebagai masukan. Salah satu berhasilnya pertemuan-pertemuan yang di sampaikan kepada pemerintah dengan dibentuknya undang-undang untuk melindungi kaum buruh dari penindasan kaum pengusaha. Jaminan sosial yang diberikan kepada kaum buruh tersebut yang sesuai dengan undang-undang yang telah ditetapkan dianggap sangat maju untuk zaman bagi dirinya, sebab dinegara-negara Eropa pada umumnya belum ada perundang-undangan perlindungan kaum buruh seperti yang di Jerman tersebut.

Werner Sombart (1863-1941)
Penelitan Sombart yang sering dikutip oleh orang adalah penelitannya tentang tahap-tahap perkembangan kapitalisme. Sombart mengatakan bahwa pertumbuhan masyarakat kapitalis sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan masyarakat. Dalam karyanya: Der Moderne Kapitalismus (1902), Werner Sombart lebih lanjut mengatakan bahwa pertumbuhan masyarakat kapitalis dapat dibedakan atas beberapa tingkatan, yaitu:
a)    Tingkat pra-kapitalisme
Pada tingkat pra-kapitalisme kehidupan ekonomi masih bersifat komunal, struktur sosial masih berat kearah pertanian, kebutuhan manusia masih rendah, uang belum dikenal, motif laba maksimum masih belum nampak, dan produk seluruhnya lebih ditunjukan untuk diri sendiri.
b)   Tingkat kapitalisme menengah
Pada tingkat ini walaupun kehidupan ekonomi masih bersifat komunal, tetapi mulai memperlihatkan ciri-ciri individualisme, struktur pertanian industri mulai berimbang, masyarakat mulai mengenal uang, motif laba maksimum mulai nampak, dan produksi tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi ditunjukan juga untuk pasar.
c)    Tingkat kapitalisme tinggi
Pada tingkat ini disebutkan tingkat kapitalisme tinggi, ciri masyarakat komunal hilang, paham individualisme mulai menonjol, struktur ekonomi semakin berat ke industri dan perkotaan, peran uang semakin menonjol, motif laba maksimum makin kelihatan, dan sebagian produksi dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
d)   Tingkat kapitalisme akhir
Tingkat ini ditunjukan oleh ciri-ciri dimana sikap individualisme lebih tinggi, tetapi kepentingan masyarakat tidak diabaikan, industri mulai ke padat modal, disamping uang kartal juga mulai di kenal uang giral, motif laba maksimum lebih tinggi, tetapi juga dipertimbangkan penggunaan laba untuk kepentingan masyarakat, dan produksi untuk pasar.

Max Weber (1864-1920)
Max Weber adalah ahli sosiologi dalam arti luas dimana ilmu ekonomi dan sejarah ekonomi oleh Weber juga dimasukan sebagai ilmu sosiologi. Dalam bukunya yang cukup terkenal, yaitu The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism (1958) ia menjelaskan ada pengaruhnya ajaran agama Protestan terhadap prilaku ekonomi.
Perilaku ekonomi kapitalis, kata Weber, bertolak dari harapan akan keuntungan yang akan diperoleh dengan mempergunakan kesempatan bagi tukar menukar yang didasarkan pada kesempatan mendapatkan keuntungan secara damai. Hasil pengamatan Weber menunjukan bahwa golongan penganut agama Protestan, terutama kaum Calvinis menduduki tempat teratas. Menurut orang Calvinis keselamatan hanya diberikan pada orang-orang terpilih, hal inilah yang mendorong orang bekerja keras agar masuk menjadi golongan orang terpilih tersebut. Dalam pemikiran teologis inilah semangat kapitalisme yang bersandar pada cita, ketekunan, hemat, rasional, berperhitungan, dan sanggup menahan diri, menemukan pasangannya.
Tidak semua orang menerima tesis Weber, diantaranya yang menentang, yaitu Bryan S Turner, R.H.Tawney, Kurt Samuelson, Robert N. Bellah, Andrew Greeley, dan tokoh-tokoh lainnya yang pernah meneliti dampak ajaran agama lain terhadap kehidupan ekonomi, misalnya penelitian tentang masyarakat islam dan penganut-penganut agama Tokugawa di Jepang. Kritik-kritik tersebut antara lain dapat dibaca dalam buku yang diedit Taufik Abdullah: Agama, Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi (1979).

Henry Charles Carey (1793-1879)
Henry Carey adalah seorang pemimpin gerakan proteksionis dari Amerika Serikat. Ia tertarik dengan aliran sejarah sebab ayahnya adalah teman dekat Friedrich List sewaktu List berdiam di Amerika Serikat. Dalam karyanya: Principles of Social Science, Carey menekankan perlunya diversifikasi industri untuk menciptakan lapangan pekerjaan lebih luas. Menurutnya suatu negara yang hanya mengandalkan pembangunan pada ekspor produk-produk pertanian dinilainya sebagai tindakan yang bodoh dan merugikan.
Pendukung-pendukung aliran sejarah yang lain dari Amerika Serikat adalah Simon Nelson Patten dan Daniel Reymond. Nelson Patten (1852-1992) mengajukan argumen-argumen yang menyokong proteksi sebagaimana yang dikemukakan oleh Carey. Sedangakan Daniel Reymond (1786-1849) adalah seorang ahli hukum yang kemudian tertarik dengan persoalan-persoalan ekonomi. Daniel Raymond merupakan ekonom politik penting pertama muncul di Dia menulis Thoughts on Political Economy (1820) dan The Elements of Political Economy(1823).
Daniel Reymond berteori bahwa “kekayaan menciptakan tenaga kerja,” yang mungkin telah perbaikan berdasarkan pemikiran Adam Smith dari Eropa. Daniel Raymond berpikir bahwa ekonomi Inggris sebenarnya perekonomian berpangkat lebih tinggi anggota masyarakat, dan bukan ekonomi seluruh bangsa. Ia berpendapat bahwa kekayaan bukanlah suatu agregasi nilai tukar, seperti Adam Smith telah mengandung itu. Daniel Raymond berpendapat bahwa kekayaan adalah kemampuan atau kesempatan untuk mendapatkan keperluan dan kemudahan hidup oleh tenaga kerja.
Pada tahun 1845, ia menulis sebuah buku judul “The Elements of Constitutional Law” yang mencakup definisi dasar sebuah pemerintahan, sebuah negara berdaulat, sebuah konfederasi dan sebuah konstitusi. Sementara konsep-konsep ini telah berevolusi, banyak teori-teori dasar yang masih memiliki relevansi yang diuraikan dalam analisis politik modern. Tulisannya mempengaruhi perkembangan politik di Amerika Serikat.

Sumber : Deliarnov. (2003). Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: Rajawali Pers.

Popular Posts

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut